Blog ini adalah sedikit ulasan tentang kehidupanku, sedikit ulasan tentang dunia kesehatan yang aku tau, bahkan sedikit ulasan tentang bidang lain yang cukup aku tau. Disini aku memojokkan diriku, menyendiri, merenungi, belajar memahami kehidupan, belajar instropeksi diri, dan berusaha untuk melukis keindahan dalam hatiku. Disini aku menebarkan pesona pada para wanita, pada para pemilik wanita, suami-suami dari para istri penuh pesona.Let's see...
Photobucket
DbClix
Klik Hepi - PTC Indonesia dengan support profesional!
Bux7

Kamis, 23 Desember 2010

TIME TO CHANGE

Ada sebuah pertanyaan yang agak bodoh. Jika orang ditanya; Mau pilih untung atau rugi? Pastilah dia memilih untung. Memangnya siapa diantara kita yang mau rugi? Apalagi kalau ditanya; Kamu mau bangkrut atau tidak? Hah! Rugi saja tidak mau, apalagi kalau sampai bangkrut. Ya jelas tidaklah. Tapi, tunggu dulu. Kira-kira, mengapa ada orang yang begitu dungunya hingga bersusah payah menyampaikan pertanyaan pilon itu? Ternyata pertanyaan itu memang layak diajukan kepada kita. Karena, meskipun secara konsepsi kita tidak ingin rugi, namun perilaku kita sehari-hari menunjukkan bahwa kita sedang menuju kepada kerugian. Kita yang merasa tidak pernah rugi dalam berbisnis mungkin menyangkalnya. Namun, benarkah demikian?



Adalah Rosululah SAW pada suatu hari, beliau melintasi sebuah kota. Kepada orang-orang dikota itu beliau bertanya; apakah kalian tahu apa artinya untung, rugi, dan bangkrut? Sungguh, itu pertanyaan gampang. Sehingga setiap orang bisa menjawabnya dengan mudah. Namun, tak satupun dari jawaban itu yang memuaskan sang Rosul. Lalu dia berkata : ” Orang-orang yang beruntung adalah mereka yang dihari ini, lebih baik dari hari kemarin. Mereka yang tidak lebih baik dari hari kemarin, adalah orang-orang yang merugi. Sedangkan jika dihari ini dirinya lebih buruk dari hari kemarin, maka mereka adalah orang-orang yang bangkrut



Jadi untuk menilai apakah kita untung, rugi atau bangkrut caranya sederhana, yaitu; membandingkan hari ini dengan hari kemarin sebagai acuan. Jika kita bisa menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka kita sungguh menjadi orang yang beruntung itu. Namun, sekiranya kita hanya bisa menjalani hari ini dengan nilai yang setara dengan hari kemarin, maka sesungguhnya kita ini merugi. Apalagi sekiranya dihari ini, perilaku kita, sikap kita, cara berpikir kita lebih buruk dari hari kemarin. Maka, kita masuk kedalam kelompok orang-orang yang bangkrut.

Kita cenderung menggunakan jumlah uang, harta kekayaan, dan kesuksesan dalam karir untuk mengukur untung dan rugi. Hari ini, kita diajak untuk melihat untung dan rugi dengan perspektif lain. Dengan menggunakan KONSEP PERTUMBUHAN. Yaitu, konsep untuk bertumbuh. Terus bertumbuh. Dan terus bertumbuh dari hari kemarin, menuju ke hari ini, dan melanjutkannya ke hari esok. Konsep ini, tidak hanya berlaku bagi orang-orang yang sedang membangun kesuksesan non-material belaka. Kita yang tengah berfokus kepada kesuksesan material juga bisa menggunakannya sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja kapital Kita. Jika Kita mendapatkan seribu rupiah kemarin, Kita mesti mendapatkan lebih dari seribu hari ini. Jika tidak, maka artinya Kita rugi, atau malah bangkrut. Dari sudut pandang ilmu ekonomi, uang seribu rupiah hari ini nilainya lebih rendah dari seribu rupiah kemarin sebagai konsekuensi dari inflasi. Jadi, hikmah yang diajarkan seribu limaratus tahun lalu ini sungguh sangat relevan dihari ini.



Tapi, memang benar bahwa untuk sesaat kita perlu keluar dari alam materialistik menuju kepada dimensi non-materialistik. Toh, tubuh kita terdiri dari dua bagian penting; fisik dan non-fisik. Komponen fisik dibangun oleh unsur-unsur material. Sedangkan komponen non-fisik disusun oleh unsur-unsur non-material. Oleh karenanya, untuk menjadikan diri kita utuh; kita harus bersedia menembus hal-hal non-material itu.



Dalam perspektif non-fisik, konsep ini mengisyaratkan dua aspek penting. Aspek pertama berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan atau keahlian. Pendek kata, kita ditantang untuk memastikan bahwa pengetahuan kita hari ini lebih banyak atau lebih baik dari hari kemarin. Maknanya? Kita mesti benar-benar menerapkan apa yang biasa kita sebut sebagai LONG LIFE LEARNING PROCESS. Ibu saya yang tidak berbahasa Inggris menasihatkan; Ulah liren diajar. Artinya, ˜jangan pernah berhenti belajar”. Dan itu betul. Sebab, jika kita berhenti belajar, maka pengetahuan kita dihari ini tidak lebih baik dari hari kemarin. Jika demikian, kita tidak termasuk orang yang beruntung.

Aspek kedua berhubungan dengan perilaku, sikap serta tindak-tanduk kita. Aspek ini bisa menjadi lebih penting bobotnya dari yang pertama. Karena, kita sudah tahu bahwa sikap bisa berarti segala-galanya. Orang yang sikapnya buruk, kemampuan belajarnya juga buruk. Sehingga dengan sikap buruk, kita tidak bisa mengadopsi keterampilan dan keahlian yang lebih baik. Seorang karyawan yang bersikap buruk ditempat kerja, tidak akan bersedia untuk mempelajari hal baru. Menangani tugas-tugas tambahan. Atau melatih diri untuk mengasah keahlian. Seorang karyawan yang berpikiran dan berprasangka buruk pun demikian. Apapapun yang dilakukan atasannya, akan dicurigai dan disikapi dengan buruk.



Sebaliknya, orang-orang yang bersikap baik. Berpikir positif. Membuka diri terhadap kritik. Pastilah akan mendapatkan peningkatan bermakna hampir dalam segala hal. Bahkan, sekalipun memang benar bahwa atasannya memperlakukan dia secara tidak adil. Memangnya, kita bisa selalu bersikap positif untuk setiap tindakan buruk yang dilakukan oleh orang lain kepada kita? Memangnya, kita selalu bisa bersikap positif untuk peristiwa-peristiwa menyakitkan yang menimpa kita? Tentu saja bisa. Mengapa? Karena, kita semua mengetahui dan meyakini bahwa dalam setiap peristiwa; ada sisi baik dan ada sisi buruk. Bahkan, kejadian yang baikpun ada sisi buruknya. Sebaliknya, peristiwa buruk selalu ada sisi baiknya. Itulah sebabnya kita mempunyai istilah; ˜dua sisi mata uang”. Mana ada uang yang hanya memiliki satu sisi? Sikap yang baik akan membantu kita untuk selalu menemukan sisi baik dari hal apapun yang kita hadapi.

Sampai disini, jelas sudah bahwa sesungguhnya, Rosulullah mengajari kita tentang sebuah prinsip sederhana, yaitu; MANJADI MANUSIA YANG LEBIH BAIK, DARI HARI KEHARI. Bisakah Kita membayangkan sekiranya kita menjadi lebih baik setiap hari? Tentu pencapaian kita akan semakin baik dari hari ke hari juga.



Tapi tunggu dulu. Pelajaran kita belum selesai. Sebab, kedua aspek non material yang baru saja kita bahas itu baru menyentuh alam duniawi. Bagi kita yang meyakini bahwa selain dunia ini juga ada alam akhirat; tentu tidak cukup jika hanya mementingkan dan memperjuangkan urusan dunia saja. Urusan akhirat sama pentingnya. Sehingga kalimat itu selengkapnya berbunyi; ˜menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari dimata Allah ”. Semakin hari, hati kita semakin bersih. Niat kita semakin tulus. Dan kepatuhan kita kepada kehendak Tuhan menjadi semakin tinggi. Bisakah Kita membayangkan sekiranya dimata Tuhan kita bisa menjadi hamba yang lebih baik setiap hari? Tentu nilai kemanusiaan kita akan semakin meningkat dari hari ke hari juga.



Dan, jika kita ingat doa yang paling sering kita panjatkan. Doa yang berbunyi; Ya Allah, berikanlah kepadaku kesuksesan di Dunia, dan kesuksesan d Aakhirat. Tentu kita juga akan sadar bahwa menjadi lebih baik dalam urusan dunia saja, tidaklah cukup. Mungkin kita untung secara duniawi. Pengetahuan kita semakin bertambah. Keterampilan kita semakin tinggi. Penghasilan kita semakin banyak. Rumah kontrakan diganti menjadi hunian cicilan. Sepeda motor beroda dua berubah menjadi mobil. Dari naik angkot menjadi menyetir mobil sendiri. Tapi, kalau nilai akhirat kita tidak menjadi lebih baik apa artinya? Apalagi jika semua peningkatan dan kenikmatan hidup itu semakin menjauhkan diri kita dari Aturan Allah. Kita untung untuk ukuran dunia, tapi merugi berdasar kriteria Akhirat.



Ini sungguh sesuatu yang sangat menakutkan. Menakutkan, karena hidup didunia ini hanya tinggal beberapa saat. Belum tentu umur kita sampai ke tahun depan. Betapapun berhasilnya kita secara duniawi, kenikmatannya hanya bisa dirasakan sementara. Sedangkan akhirat? Dia abadi. Selamanya. Menakutkan jika hanya sempat mengecap nikmat didunia sesaat. Namun, tidak dapat mengecap nikmat akhirat yang NIKMATNYA SELAMANYA.



Jika nikmat dunia kita bertambah, namun cara kita bertingkah polah semakin buruk; kita benar-benar bangkrut. Hari ini, sudah Tuhan anugerahkan nikmat yang lebih banyak dari hari kemarin. Tapi, hari ini; kita terlenakan dengan kenikmatan itu. Sampai-sampai kita berpikir; ˜ kapan lagi menikmatinya”. Lalu kita mengumbar semua keinginan. Oh, bagaimana sekiranya Tuhan menjadi marah. Marah karena Dia sudah memberi kita nikmat lebih banyak. Namun, bukannya kita menjadi semakin mendekat. Sebaliknya, kita malah menjadi lebih berani menghujat hukum-hukumNya.



Rugi. Bukanlah tentang berapa uang kita yang hilang. Bangkrut. Bukan tentang bisnis yang tumbang. Melainkan tentang gagalnya diri kita untuk menjadi manusia yang lebih baik dari hari kemarin. Jadilah manusia yang lebih baik dari hari kemarin. Jadilah manusia yang lebih baik dari hari kemarin. Jadilah manusia yang lebih baik dari hari kemarin. Jadilah. Manusia. Yang beruntung.

Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita semua untuk mampu mempertahankan dan meningkatkan prestasi amal sholeh kita semua, amin

Cara Belajar Islam yang Benar

Assalamualaikum Wr Wb
Bagaimana konsep yang benar dalam belajar agama Islam ? Hal apa saja yang didahulukan untuk dipelajari ?


Islam memberikan perhatian yang sangat besar kepada Ilmu dan pengajarannya. Hal itu bisa kita lihat bahwa ayat-ayat yang pertama kali diturunkan Allah kepada Rasul-Nya berkaitan dengan ilmu.

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al Alaq : 1 – 5)

Ayat-ayat diatas memberikan penjelasan bahwa hendaklah setiap muslim yang menuntut ilmu senantiasa menyadari kehinanaan dirinya dihadapan Allah Sang Pemilik ilmu sehingga tidak menjadikan dirinya takabbur (sombong) atas pengetahuan yang diperoleh karena sesunguhnya semua ilmu yang diketahuinya itu adalah anugrah dari Allah Yang Maha Mulia.

Kemudian hendaklah seorang yang menuntut ilmu itu senantiasa mengaitkan hatinya dengan Allah swt sehingga ilmu yang didapatnya bisa meningkatkan kualitas keimanan didalam dirinya, mengingatkan dirinya akan kebesaran-Nya dan menyadari bahwa ilmu yang dimilikinya itu adalah amanah yang harus disampaikan kepada orang-orang yang belum mengetahuinya. Hal itu berarti bahwa ilmu yang dipelajarinya adalah ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi kehidupannya baik di dunia maupun di akherat.

Perintah menuntut ilmu dengan disertai ketertautan hatinya dengan Sang Pemilik Ilmu lebih didahulukan dari perintah-perintah lainnya. Hal itu menunjukkan bahwa setiap amal ibadah seorang muslim tidaklah banyak memberikan manfaat ketika tidak dibangun atas dasar ilmu. Dengan kata lain bahwa amal mengikuti ilmu. Umar bin Abdul Aziz mengatakan bahwa “Amal yang dilakukan tanpa ilmu maka kerusakan yang ditimbulkan lebih besar dari manfaatnya.”

Dan ilmu yang pertama kali ditanamkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada para sahabatnya adalah ilmu-ilmu tentang pokok-pokok aqidah (keimanan). Ditanamkan didalam diri mereka nilai-nilai tauhid (pengesaan terhadap Allah swt).


“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah.” (QS. Muhammad : 19)

Macam-macam tauhid yang diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam didalam diri para sahabatnya adalah :

1. Tauhid Rububiyah yaitu keyakinan bahwa Allah swt yang menciptakan segala sesuatu, Yang Memberikan Rezeki, Yang Memberikan Manfaat dan Mudharat, Yang Menghidupkan dan Mematikan.

2. Tauhid Uluhiyah yaitu keyakinan bahwa tidak beribadah kepada selain Allah swt atau tidak ada yang patut disembah selain Allah.

3. Tauhid Asma wa Sifat yaitu keyakinan bahwa Allah swt memiliki nama-nama mulia dan seluruh sifat-sifat yang sempurna, bersih dari segala sifat kekurangan. Dan tidaklah sah keimanan seseorang tanpa beriman terhadap nama-nama dan sifat-sifat-Nya ini maka Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya :
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu.” (QS. Al A’raf : 180)

Pengetahuan tentang pokok-pokok aqidah itulah yang terus menerus ditanamkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam didalam diri para sahabatnya yang dengannya menjadikan mereka memiliki hubungan yang dekat dengan Allah swt serta menjadikan mereka orang-orang terbaik dalam sejarah kehidupan umat manusia.


“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran : 110)

Pokok-pokok akidah inilah yang pertama kali harus difahami dengan benar oleh setiap muslim karena jika difahami secara menyimpang maka semua hal yang bersandar kepadanya akan ikut menyimpang pula.

Setelah tertanam ketauhidan yang kuat didalam diri seorang muslim maka ia dituntut pula untuk mengetahui tentang Rasulullah saw dan juga tentang Islam secara baik. Ketiga ilmu itu sering disebut dengan istilah “Ilmu Pokok yang Tiga”. Inilah ilmu-ilmu pertama yang harus difahami seorang muslim.

Adapun ilmu-ilmu berikut yang juga harus diketahui seorang muslim adalah : Ilmu tentang al Qur’an dan sunnah, fikih ibadah, akhlak, fikih muamalah (pergaulan), fikih jual beli, sejarah perjalanan hidup dan perjuangan Rasulullah saw, sejarah islam, da’wah islam dan lainnya. Namun mana yang haus disampaikan terlebih dahulu dari ilmu-ilmu itu maka bisa disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan orang yang menuntut ilmu itu sendiri. Ketika ia adalah seorang pedagang maka fikih jual beli menjadi sesuatu yang harus dikedepankan dalam pengajaran kepadanya setelah akidah baru setelah itu yang lainnya. Ketika dia adalah seorang yang hendak pergi haji maka fikih haji menjadi ilmu yang harus didahulukan dari yang lainnya. Namun tetap semuanya harus dilandasi pemahaman akidah dan yang benar dan kuat



Sigit Pranowo, Lc. al-Hafidz
[eramuslim.com]

Pagi Beriman Sore Kafir, Sore Beriman Pagi Kafir

Assalamualaikum Wr. Wb.
Salah satu hadits yang menggambarkan era penuh fitnah di akhir zaman tampaknya sangat sesuai dengan kondisi dunia dewasa ini. Di dalamnya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa pada masa itu sulit sekali menemukan orang yang istiqomah. Yang ada ialah orang-orang yang di pagi hari masih beriman kemudian di waktu sore ia menjadi kafir. Demikian pula ada yang di waktu sore beriman namun keesokan hari di waktu pagi ia telah menjadi kafir.


Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia." (HR. Ahmad No. 8493)


Sikap tidak istiqomah kata Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam disebabkan karena orang pada masa itu lebih mengutamakan kepentingan atau kemaslahatan dunia daripada memelihara keutuhan dien-nya (agama) alias imannya. Orang seperti ini telah tenggelam ke dalam faham bahkan ideologi materialisme.
Berdasarkan hadits ini berarti kita dapat simpulkan bahwa seseorang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat atau mengaku muslim haruslah bersikap sangat waspada ketika ia menjalani era penuh fitnah di Akhir Zaman. Ia harus memahami bahwa bentuk pelanggaran terhadap Allah dapat berakibat kepada dua macam akibat. Pertama, ada yang berakibat seseorang menjadi berdosa, namun di mata Allah dosanya itu tidak menyebabkan dirinya keluar dari Islam. Artinya Allah masih tetap mengakui eksistensi iman pelaku dosa tersebut. Ia masih tetap dipandang sebagai seorang muslim atau seorang yang beriman.

Namun yang kedua, ada pula jenis dosa yang tidak saja pelakunya dipandang telah bermaksiat kepada Allah, tetapi bahkan mengakibatkan pelakunya tidak lagi dipandang masih beriman di mata Allah. Artinya perbuatan dosa yang dilakukannya telah membatalkan imannya. Allah menilai pelaku dosa tersebut telah keluar dari Islam alias menjadi kafir. Inilah yang sangat perlu kita khawatirkan. Dan hadits di atas jelas mengindikasikan fenomena ini. Jadi, di era penuh fitnah kita akan dengan mudah melihat adanya orang-orang yang di pagi hari masih beriman, namun karena satu dan lain hal, tiba-tiba di waktu sore ia telah menjadi kafir, copot imannya.

Demikian pula ada mereka yang di waktu sore masih beriman, namun entah apa yang terjadi di malam harinya, tiba-tiba keesokan paginya ia telah menjadi kafir. Di dalam kitabnya berjudul Dhawabith At-Takfir ‘inda Ahlis-Sunnah wa Al-Jama’ah, Mas’ud bin Faisol menguraikan sembilan Pembatal Keimanan yang disepakati oleh para ulama:

# Sombong dan menolak beribadah kepada Allah subhaanahu wa ta’ala, walaupun membenarkan dan mengakui kebenaran Islam
# Syirik dalam beribadah kepada Allah subhaanahu wa ta’ala
# Membuat perantara dalam beribadah kepada Allah subhaanahu wa ta’ala dan meminta pertolongan kepada selain Allah subhaanahu wa ta’ala
# Mendustakan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam atau membenci sesuatu yang beliau bawa walaupun ia melakukannya
# Tidak mengkafirkan orang-orang musyrik atau ragu terhadap kekafiran mereka atau membenarkan mazhab (faham/keyakinan) mereka
# Memperolok-olok Allah subhaanahu wa ta’ala, Al-Qur’an, Al-Islam, pahala dan siksa, dan yang sejenisnya, atau mengolok-olok Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam atau salah seorang Nabi ‘alaihimus-salam, baik ketika bergurau ataupun sungguhan
# Membantu orang musyrik atau menolong mereka untuk memusuhi orang Islam
# Meyakini bahwa ada sebagian orang yang boleh keluar dari ajaran Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak wajib mengikuti ajaran beliau
# Meyakini ada petunjuk yang lebih sempurna daripada petunjuk Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallamsubhaanahu wa ta’ala atau meyakini ada hukum yang lebih baik daripada hukum beliau yang berlandaskan syariat Allah

Kita semua berlindung kepada Allah dari perbuatan dosa, baik yang menyebabkan diri kita dipandang “sekadar” bermaksiat kepada Allah, apalagi yang sampai menyebabkan diri kita tidak lagi dipandang Allah masih merupakan seorang beriman. Na’udzubillahi min dzaalika.

Wassalamualaikum Wr. Wb.
Selama kita masih dibodohi oleh KEINGINAN-KEINGINAN,Selama itu pula kita tidak akan mendapatkan kebahagiaan.Kita harus mampu menaklukkan diri sendiri,Dari perbuatan yang menghinakan menghinakan diri.Dari KEBANGGAAN SEMU dengan banyaknya harta

Musuh yang paling besar adalah diri kita sendiri.Benteng hitam yang paling kokoh adalah nafsu Yang bersemayam di dalam dada ini.Taklukkan diri sendiri niscaya akan dapat menaklukkan dunia.Perangi hawa nafsu niscaya akan mendapat kemenangan.

Apabila syetan telah menggerogoti dada,Memompa nafsu,Menggerayangi kalbu,Sehingga menjadi takut dan was-was dengan KEMISKINAN,Maka segeralah berlindung kepada Sang Pencipta.

“Dan jika kamu ditimpa suatu godaan syetan , maka berlindunglahkepada allah. Sesungguhnya allah maha mendengar dan maha mengetahui” (QS AL’Araaf (7) :200)

Tekan segala keinginan yang kurang bermanfaat;Perteguh hati dengan perbuatan-perbuatan yang baik;Dan benahi hati dari dendam kesumat, iri dan dengki.Hilangkan rasa bangga terhadap diri sendiri dan merendahkan orang lain.

Ketuklah pintu Rab-mu ketika marah, membenci sesuatu,jiwa tergoncang dan jiwa labil..Ikhlaskan dan bertawakkallah kepada-Nya.

“...Dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat allah (zikrullah). ingatlah hanya dengan mengingat allah lah hati menjadi tentram (QS Ar-Ra’d (13) : 28)

Allah-lah mata air ketentraman batin.Nafsu menjadi dingin dengan melakukan perintah-NYA.Mata menjadi sejuk dengan ber”tamu” kepada-NYA saat malam tiba;

Dengan bertakwa kepada-NYA Keresahan berubah menjadi kesenangan.
Hanya dengan mengingat-NYA ,Kita akan mampu menekan hawa nafsu, egoisme dan kecongkakan diri dan berhenti dari kemaksiatan.

"Yaitu orang-orang yang apabila mereka berbuat dosa dan menganiaya diri mereka sendiri, mereka segera ingat Allah dan langsung memohon ampun atas dosa-dosanya dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa tersebut." ( QS Ali Imran : 135)



Dengan menaklukkan diri sendiri,Kita telah terbebas dari penjara kesengsaraan,Telah terhindar dari jalan yang berlubang.Telah menyingkir dari badai yang menggulung,Telah terbebas dari penyakit hati, dan Telah lepas dari ikatan kita dengan syetan Seperti camar yang menari diatas awan.Ia jauh dari pemangsa Dan berbahagia di lengkung indahnya pelangi.

Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri.Dia bagaikan tali tali rantai yang mengikat tawanan dengan kekuatan besinya.Hanya dengan melepaskan diri darinya,Hidup kita akan menjadi sentosa Sebab tidak akan ada lagi yang mengikat kita Untuk terbang menuju kebahagiaan hakiki.

Jadilah seperti mawar,Jangan seperti benalu yang tidak berharga,Jangan seperti debu yang tidak bernilai,Jangan seperti batu yang terinjak-injak dijalanan.

Jadilah keras seperti intan,Yang bersemayam di persembunyiannya yang kokoh,Yang hanya keluar untuk sang Pemilik-Nya.Kemurnian intan selalu terjaga,Kesejukan sinarnya melebihi embun pagi diujung daun.Lekukan wajahnya kian memancarkan ketenangan.Namun dia kokoh melebihi bebatuan....

Jangan sampai cahayamu padam.Karena sebuah bola api yang kecil.Karena seekor serangga yang haus,Bola api dan serangga bukanlah halangan.Untuk tetap melebarkan sayap keindahanmu,Jangan sampai kesulitan hidup membuatmu menyerah!

Jika ingin hidup...Maka kehidupan itu berada ditengah-tengah bahaya,Maka kehidupan itu akan penuh dengan kesulitan.Janganlah menghindar darinya...Atasilah kesulitan-kesulitan itu.Kesulitan selalu merupakan berkah yang tersembunyi,Karena akan mendatangkan yang terbaik.

Tidak ada jalan lain yang harus kita lewati.Selain jalan menuju Rahmat-NYA.
Tidak ada pintu yang kita ketuk,Saat seluruh pintu manusia tertutup untuk kita,Kecuali Pintu-Nya.
Tiada tali yang kuat tuk tempat bergantung,Selain tali-NYA
Dan tidak ada karunia yang kita harapkan,Kecuali karuniaNYA

YA Allah ..
Ya Rahman ...
Ya Rahim...
Ya Tuhan kami..
Hati kami telah lelah,Tenaga kami telah terkuras
Airmata telah melelehkan semangat kami,
Langkah kamipun telah gontai
Dan bumi tempat kami berpijakpun telah bergoyang.

Ya Allah yang sinar-Mu memenuhi Timur dan Barat,
Terangilah pula kiranya hati kami
Dan bersihkan airmata kami dengan kesabaran dan ketenangan
Angkatlah Hijab kesulitan yang membuat airmata kami menetes
Lupakanlah ingatan kami akan awan hitam yang melekat
Dan ringankanlah langkah kami yang gontai ...
Menuju ampunan dan keridloan-Mu

Ya Allah sempurnakanlah sinar-Mu
Tunjukilah dan bimbinglah kami,
Besarlah rasa maaf-Mu,
Maafkanlah dosa-dosa kami
Hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami
Bagi-Mulah segala puja dan puji....


(Bulan Cahaya)

Berpasang-pasangan...

”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS Ar Rum : 21)

Sahabat Hikmah...
Dalam memilih pasangan dan berkeluarga
Tentu kita ingin mendapatkan yang terbaik.
Tetapi kadang kita hanya ingin mempunyai pasangan yang terbaik.
Tetapi diri kita belum baik...
Apakah kita akan mendapatkannya ?
Padahal yang namanya PASANGAN harus SESUAI satu dengan lainnya.

”Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” ( QS Adz Dzariyaat : 49)

Masalah jodoh sudah ditentukan oleh Allah.
Bila kita baik, maka pasangan kitapun akan baik.
Bila kita tidak baik, maka pasangan kitapun akan tidak baik pula.
Laki-laki yang sholeh menjadi pasangan wanita yang sholehah.
Wanita yang sholehah menjadi pasangan laki-laki yang sholeh.
Tidak mungkin laki-laki sholeh memilih isteri yang masih mengumbar aurat.
Dan tidak mungkin wanita sholehah akan memilih suami yang tidak sholat.


LEBAH yang baik akan mendatangi BUNGA yang banyak madunya.
LALAT yang paling menjijikkan akan mendatangi BANGKAI yang sudah busuk baunya.

Jadi marilah perBAIKi diri, niscaya pasangan kitapun akan BAIK.
Jadilah wanita sholehah dan laki-laki sholeh,
niscaya pasangan kita pun akan sama.

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (QS An Nur:26)

Wallahu a'lam bi showab
Semoga menjadi HIKMAH

Rabu, 22 Desember 2010

Ketika Harus Memilih...

Saudaraku…
Ada cerita menarik yang bisa diambil HIKMAHnya:


Pada suatu kelas extention, seorang dosen mengadakan suatu permainan kecil kepada mahasiswanya yang
sudah berumah tangga.

"Mari Kita buat satu permainan, mohon satu orang bantu saya sebentar."

Kemudian salah satu mahasiswa berjalan menuju Papan Tulis.

Dosen: ”Silahkan Tulis 10 nama yg paling dekat dengan anda pada papan Tulis !”

Dalam sekejap sudah dituliskan semuanya oleh mahasiswa tersebut. Ada nama tetangganya, nama orang tuanya, kekasihnya, anaknya dan lain-lain.

Dosen: ”Sekarang silahkan coret 2 nama yg menurut anda tidak penting !”

Mahasiswa itu lalu mencoret nama tetangganya.

Dosen: ”Silahkan Coret 2 lagi !”

Mahasiswa itu lalu mencoret nama teman-teman kantornya.

Dosen: ”Silahkan Coret 1 lagi !”

Mahasiswa Itu mencoret lagi satu nama dari papan tulis dan seterus sampai tersisa 3 nama yaitu orang tuanya, istrinya, dan anaknya.

Suasana kelas hening. Mereka mengira semua sudah selesai dan tidak ada lagi yg harus dipilih.

Tiba tiba Dosen Berkata : ”Silahkan Coret 1 lagi !”

Mahasiswa itu perlahan mengambil pilihan yg amat sulit lalu dia mencoret nama orang tuanya secara perlahan.

Dosen: ”Silahkan Coret 1 lagi !”

Hatinya menjadi bingung. Kemudian mengangkat kapur dan lambat laun mencoret nama anaknya. Dalam sekejap waktu mahasiswa itupun menangis
.

Setelah suasana tenang sang Dosen bertanya kepada Mahasiswa itu. "Orang terkasihmu bukan orang tuamu dan anakmu? Orang tua yang membesarkan Anda, anak anda adalah darah daging anda , sedang istri itu bisa di cari lagi. Tapi mengapa anda berbalik memilih istri anda sebagai orang yang paling sulit untuk dipisahkan ?”

Semua orang didalam kelas terpana dan menunggu apa jawaban dari Mahasiswa tersebut.

Lalu mahasiswa itu perlahan berkata, "Sesuai waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan meninggalkan saya, sedang anak jika sudah dewasa setelah itu menikah pasti meninggalkan saya juga, yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah istri saya."

Saudaraku...
Rugi dan binasalah suami-suami yang tidak menghargai isteri mereka.
Karena isteri inilah yang telah memberikan segalanya.
Dia telah memberikan kita anak, mengurus rumah, keuangan.
Menyiapkan makanan, baju dan menjadi penghibur kita .
Dan dia akan tetap setia menemani dan mengurus kita sampai ajal menjemput, walaupun yang lain telah pergi dengan urusannya.
Biarpun tak secantik bintang, tetapi dia adalah isterimu.
Dan dialah yang halal untukmu.

Sayangi dan syukuri…..

Firman Allah :
"Dan bergaullah dengan mereka dengan cara yang patut. Kemudian apabila kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikannya kebaikan yang banyak." (QS An-Nisaa:19)

Dari Abu Hurairah ra., dia berkata :”Rasulullah SAW bersabda :”Janganlah seorang mukmin membenci mukminah, jika ia tidak suka salah satu akhlaq (istri)nya, ia menyukai daripadanya akhlaq yang lain” –atau beliau bersabda ; “sesuatu yang lainnya”. (HR.Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., dia berkata :”Rasulullah SAW bersabda :”Berwasiatlah kepada wanita dengan baik, sebab wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, dan yang paling bengkok pada tulang rusuk adalah bagian atasnya. Maka apabila kamu langsung meluruskannya maka kamu telah mematahkannya. Dan apabila kamu membiarkannya, maka dia akan bengkok selamanya, maka berpesan-pesanlah kepada wanita”. (HR.Bukhari-Muslim)

”Wanita itu bagaikan tulang rusuk, jika kamu meluruskannya (secara paksa) maka kamu mematahkannya, dan jika kamu mencari kepuasan daripadanya maka kamu akan mendapatkannya, dan padanya tetap ada yang bengkok”. (HR.Bukhari-Muslim)

Dari Mu’awiyah Ibn Haidah ra, dia berkata :”Saya bertanya kepada Rasulullah : ”Wahai Rasulullah apa hak istri salah seorang kami atas suaminya ?”. Beliau menjawab :”Kamu memberinya makan kalau kamu makan, kamu memberinya pakaian kalau kamu berpakaian, jangan memukul wajah, jangan mencaci menjelek-jelekkan dan jangan berpisah ranjang dengannya kecuali dalam satu rumah”. *) (HR.Abu Daud, hadits hasan)

Dari Abddullah Ibn Umar Ibn Al-Ash ra., bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : ”Dunia ini adalah kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah wanita shalihah”. (HR.Muslim)

Wallahu a'lam bi showab

Ibu..Ibu..Oh Ibu...

Ketika ibu masih mengandung, anak yang dikandungnya menendang-nendang perutnya ibu beranjak bahagia dan senang betapa sehatnya anak yg dikandungnya meski sebenarnya yang ia rasakan rasa sakit. Sakit diterjemahkannya jadi bahagia.

Ketika anaknya lahir tak seorang pun ibu menginginkan anaknya cacat, berharap lahir dengan sempurna.

Ketika anaknya masih kecil ibu selalu merawatnya dan tidak ada seorang ibu menginginkan anaknya tidak berhasil,slalu berusaha apa yg membuat anaknya bahagia dan senang meskipun sesekali anaknya membantah. Kelelahan diterjemahkannya jadi motivasi.

Ibu rela tidur tanpa selimut demi anak-anaknya tidur nyenyak dan menjaga nyamuk nakal. Meski dia merasa kedinginan dan berkata “tidurlah nak Ibu tidak kedinginan.”

Ketika mau makan yang ada hanya sepotong ikan yang tersisa, ibu berkata “ makanlah nak nanti ibu masak lagi”,padahal setelah anaknya beranjak pergi ibu makan tanpa ikan hanya garam dan air putih mengiringi nasinya sampai perut. Lantas anaknya bertanya “ ibu kok hanya makan itu”???. Ibu lagi gak selera makan ikan nak,padahal dia hanya khawatir nafsu makan anaknya berkurang tanpa sepotong ikan.

Ketika anaknya beranjak Sekolah Dasar ibu tidak pernah absen bangun pagi, menyiapkan serapan,sepatu,baju ,tas yang akan dibawa anaknya dan menyisihkan didalamnya secuap nasi dan minuman,tangannya menyelipkan uang jajan dikantong meskipun sekali-sekali si anak protes terlalu sedikit uang jajan, tapi ibu mengajarkan bagaimana menggunakan uang seperluanya.


Ketika tahun baru tiba ibu tidak mau ketinggalan dengan teman-temannya membelikan baju tahun baru buat anaknya,ibu pun mengajak anaknya belanja karna ibu sudah tau anakku kan protes kalau tidak punya baju baru, setelah habis belanja si anak bertanya “ Ibu gak beli juga ?” ”tidak nak, baju ibu kan masih bagus nih”meskipun lengan baju yang di pakainya sudah mulai sobek karna baju yg dipakaimya sudah hampir 3 tahun yg setiap saat dipakainya baik ke pesta adat ataupun acara resmi.

Malam hari ketika si anak tidak bisa tidur, ibu tidak mau tidur lebih dulu, dengan membacakan dongeng lucu agar agar si anak cepat tidur dia kawatir anaknya ngantuk besok di sekolah, tanpa dipikirkannya besok subuh dia harus memasakkan nasi untuk keluarganya, paginya jualan ke pasar, siangnya ke sawah,dan sorenya mencuci baju anak dan si bapak.

Ketika ibu pergi ke pesta ibu slalu membawa nasinya pulang ke rumah tanpa harus makan di pesta, khawatir anaknya belum makan. Ia hanya makan nasi yang ada dirumah dengan sepotong ikan asin dan air putih. Si anak bertanya “kenapa ibu gak makan di pesta”? “ ibu kan tidak biasa makan diuar lagian nasi kita jg lebih enak ko”. Padahal dalam hati dia bekata “ biarlah anakku sekali-sekali makan daging dan menu yang enak agar cepat tumbuh besar”. Tanpa ibu berpikir berapa energi yang di keluarkannya setiap hari hanya untuk anak-anaknya dan keluarganya.

“Ketika aku haus, ketika aku lapar, ketika aku sakit, ketika aku menderita kau alirkan darahmu kemulutku bersama hangat yang kau tawarkan dan iklas yang kau suguhkan. Tak ada wanita yang bisa menggantimu baik istri,pacar,dan sahabat-sahabat yang lain. Kau adalah kau. Ibu adalah ibu. Pahlawan dalam hidupku senjata yang tak pernah kehabisan peluru dalam memerangi pahitnya hidup”.

Setelah anaknya beranjak besar dan masuk ke perguruan tinggi ibu merasa bahagia dan tertawa ketika anaknya beranjak pergi meninggalkan rumah untuk mencari ilmu di negeri seberang dengan membawa begitu banyak uang tanpa berharap uang itu kembali hanya sedikit harapan anaknya bisa berhasil,setelah sianak pergi ibu pergi ke sudut-sudut kamar dan menangis betapa beratnya ia melepas anaknya,hanya saja dia kawatir bila menangis di depan anaknya,anaknya ikut juga menangis. Namun dia sedikit lega karna dia sudah sedikit berhasil medidik anaknya. Ibu rela menderita demi anaknya meskipun kita tidak pernah merasakan apa yang dirasaknnya.

Sehari setelah kepergian anaknya bagaikan sebulan, itulah yang dirasakan,ibu hanya menghitung kalender dan melihat tanggal kedatangan anaknya. Setelah anaknya libur dan pulang ke rumah, ibu sibuk menyiapkan menu makanan guna menyambut anaknya, dan merasa dialah koki yg paling hebat buat anaknya. Karna ibu merasa tidak ada yang memasakkan nasi untuk anaknya di negeri sana. Malamnya dia asik bercerita dengan si anak apa yang dialaminya selama kuliah,jarum jam tidak bisa diajak kompromi hingga menunjukkan pukul 03.00 wib. Tanpa dipikirkannya dia harus bangun jam 5 pagi memasak kue dan berjalan dari desa ke desa bagi siapa saja yang mau mencicipinya guna mengharapkan imbalannya., dia juga harus ke sawah karna padi yang di tanamnya sebentar lagi panen.

Liburan pun usai,anaknya harus bergegas lagi meniggalkan ibunya. Sang ibu sibuk ke tetangga sebelah minjam uang untuk biaya kuliah dan makan anaknya. Ibu melakukannya diam-diam tanpa sepengetahuan anaknya. Waktu pun berjalan terus dengan kegigihan ibu dan penuh semangat sang anakpun berhasil dan di wisuda.

Ibu berharap anaknya dapat kerjaan, setelah anaknya bekerja ibu tidak pernah mengharapkan imbalan atas pengorbanannya slama ini,tidak juga mengharapkan kiriman tiap bulan datang dari anak-anaknya seperti yang dia lakukan sebelumnya terhadap anaknya, hanya saja dia berharap anaknya tahu bersyukur dan mengerti akan karunia dan berkat yang Tuhan berikan.

Setelah anaknya berhasil ibu juga harus merelakan anak perempuannya untuk dilamar orang. Ibu tidak pernah ikut campur dalam memilih jodoh putrinya, karna ibu tau laki-laki yang akan hadir dalam keluarga mereka akan selalu menjaga purtinya seperti ayah menjaganya. Ibu sangat bahagia melepas putrinya pergi bersama menantunya walaupun dia merasa sedih tapi memang itulah perjalanan hidup seorang anak karna ibu juga demikian meninggalkan ibunya.

Ibu selalu membiarkan kita menang dalam permainan waktu kecil,setelah kita dewasa kadang-kadang kita tidak membiarkan ibu menang dalam memilih jalan kita.

Bagaimana dengan kita…..???
Coba kita lihat saat ibu sedang tidur nyenyak, renungkan sejenak jika ibu tidak membuka matanya lagi untuk selamanya..???

Bagaimana jika ibu sedang sakit di kampung atau di rumah..???suatu saat dia tidak lagi sanggup menahan sakit sehingga dia memilih untuk beristirahat di pangkuan Bapa di Sorga..???

Mungkin selama ini ibu slalu melarang kita mau pergi jalan-jalan, marah, nelpon setiap saat jika kita pergi sama teman-teman, sehingga kita anggap ibu hanya sebagai alarm mengingatkan kita setiap saat. marah saat kita memilih untuk menonton televisi daripada belajar, kita bilang ibu galak,cerewet,judes dan lain sebagainya. Padahal jika Ibu marah punya banyak alasan yang terselubung yang mungkin tidak kita ketahui atupun kita tidak bisa menerjemahkannya.

Renungkan sejenak, tiba-tiba suara ibu tidak lagi terdengar di muka bumi ini...????tidak ada lagi suara yang setiap harinya melintas dari kuping kita meski dengan nada yg sama. Tidak ada lagi puisi-puisi dan doa yang setiap saat diucapkannya buat anaknya. Bayangkan jika keheningan itu terjadi.

Tidak tau dari malaikat mana dan langit keberapa kesabaran ibu diturunkan,juga dari bidadari mana kecantikannya,juga dari gudang mana ibu tidak pernah kehabisan senjata saat dia bergelut dan bergumul dalam kesusahan,juga dari profesor mana ke pintarannya. Tapi itu semua berkat Tuhan.

Meski tlah kutulisakan sejuta sajak untuk Ibu takkan mampu membandingi cinta dan pengorbanannya, Ibu tempat pelabuhan baktiku, Bukankah wajah ibu yg menua yg penuh gurat-gurat kelelahan bukti kesetiaannya menjaga kita dan merayu waktu agar bersahabat dengan kita. Keriput di jari dan lengannya yg mulai melemah tandanya ibu tidak pernah melepaskan genggaman cintanya saat kita merasa dingin bergaul dengan dunia,

Bibirnya mulai mengering dan menghitam. Karena tak henti mengalirkan doa untuk anaknya, Setiap pagi, siang dan malam masih ingin singgah, Selama berpuluh-puluh tahun usia anaknya bahkan sampai dia lelah dan memilih untuk ber istirahat di pangkuan bapa di Sorga.

Jika seorang Ibu menangisi hatinya untukmu, dan semuanya karena dirimu, inilah waktunya untuk melihat apa yang telah kau lakukan untuknya.
Hanya kamu yang tahu jawabannya. Pertimbangkanlah, karena suatu hari nanti mungkin akan terlambat untuk menyesal. Mungkin akan terlambat untuk bilang 'MAAF'!!




selamat hari ibu
^^

Selasa, 21 Desember 2010

...(^_^)...

Sebuah tindakan MUDAH...

Tanpa BIAYA,
KAPAN saja,
SEJUK di mata,
Membawa aura BAHAGIA...
Kasih sayang,
...bahkan CINTA,

MeRINGANkan beban,
Menenangkan HATI,
Sekaligus dapat PAHALA...


...SMILE...
^_^

...menuju dakwah yang MAKIN KREATIF...

Menggabungkan potensi-potensi KEBAIKAN yang bergerak SENDIRIAN, bosan dengan PERDEBATAN2 tanpa KERJAAN, tak tahu APA yang harus DILAKUKAN, mungkin TANPA ARAH, & masih BERSERAKAN...

Seperti TITIK-TITIK air yang menjadi TETESAN,
dan tetesan menjadi CUCURAN,
dan cucuran menjadi ALIRAN,
dan aliran menjadi ARUS,
lalu membesar...
dan akhirnya

....menjadi GELOMBANG

....menujuNYA

...Pejuang-Nya...

Sungguh...!
Para pejuang-NYA tidak akan merugi

Air matanya ketundukan
Keringat dan darahnya perjuangan
Ikhtiarnya bernilai pahala
Bahkan gugurnya berbalas surga

Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada
orang yang IKHLAS MENYERAHKAN DIRInya kepada ALLAH…
(QS. 4:125)

Emang bisa…. ?


Emang bisa…. ?
Mendapatkan pendamping yang MENCINTAImu dengan SEDERHANA,
sementara engkau menjadikan GEMERLAP KEMAPANANmu sebagai pemikatnya ?

Emang bisa…. ?
Mendapatkan pasangan yang MENERIMAmu SEPENUH JIWA
sementara engkau berusaha meraihnya dengan KENCAN SEBELUM nikah ?

Emang bisa…. ?
Mendapatkan pasangan yang TERJAGA
Bila engkau mendekatinya dengan MENGGODA ?

Yakinlah…
Wanita spesial hanya untuk laki-laki yang spesial
dan laki-laki yang spesial adalah untuk wanita-wanita spesial (pula)...

NEVER GIVE UP !

Coba saja.....

:-)

Coba deh...
Luangkan sedikit waktu,
Temui istri (atau suami) anda,
Duduk berdua saja dengannya,
Lalu pandang mata teduhnya,
& Berikan senyum terbaik anda...

Coba dengar...
Suara hatinya,
Perasaannya,
Kata-kata tak terucapnya,
...dan bertanyalah dalam hati...

Apakah dia BERUBAH menjadi LEBIH BAIK sejak menikah dengan anda ?
Lalu jujurlah, apa anda termasuk ANUGERAH TERINDAH
atau MUSIBAH TIADA TERKIRA baginya ?

Hayo....?

the newbie...

Bener2 lagi berusaha untuk ga gaptek ni...
pada awalnya udah mengenal e-mail ( hanya sebagai media surat2an)
akhirnya bisa dimanfaatin buat nambah akun di jejaring sosial yang lagi digemarin anak muda..(kayak ane..wkwkwk)
yang FS lah...FB..twitter...udah punya semua...padahal setauku masih bnyk lagi yah...

akhir2 ni, udah beraniin diri buat akun di kaskus, awalnya sering bikin trit ato ngepost, tapi ati kembali menciut lantaran ada seorang senior yang "sok" banget..males aja lah jadinya..

trus coba2 ikutan bisnis online tanpa modal, maklum..yang gratis itu kan emng jadi "pujaan"hehehe..

sekarang udah jadi membernya d'BC ( one of saluran Oriflame). Yah sekalian belajar dandan dikit2, karna jujur, walo cewek tulen untuk urusan dandan masih NOL BESAR..hiks..
so, bagi bro-bro atau sista yang pengen gabung..silahkan deh ,Ga masalah kalo udah kerja kantoran, tapi buat nambah biaya tambahan kan asek..asek tuh..ya gag...

Ah..moga lancar dah...semua ini kan pasti ada hikmahnya untuk bisa terus belajar, sambil nunggu panggilan kerja juga..
Nanti udah pengumuman CPNS, jadi ya moga "kena" deh..amiiin...

smpai ketemu lagi..bubye....