Blog ini adalah sedikit ulasan tentang kehidupanku, sedikit ulasan tentang dunia kesehatan yang aku tau, bahkan sedikit ulasan tentang bidang lain yang cukup aku tau. Disini aku memojokkan diriku, menyendiri, merenungi, belajar memahami kehidupan, belajar instropeksi diri, dan berusaha untuk melukis keindahan dalam hatiku. Disini aku menebarkan pesona pada para wanita, pada para pemilik wanita, suami-suami dari para istri penuh pesona.Let's see...
Photobucket
DbClix
Klik Hepi - PTC Indonesia dengan support profesional!
Bux7

Minggu, 05 Juni 2011

PASANGAN DARI TUHAN

Bertahun-tahun yang lalu, saya berdoa kepada Tuhan untuk memberikan saya pasangan, "Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya", Tuhan menjawab.

Tidak hanya saya meminta kepada Tuhan, saya menjelaskan kriteria pasangan yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian. Saya bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini saya impikan.

Sejalan dengan berlalunya waktu, saya menambahkan daftar kriteria yang saya inginkan dalam pasangan saya. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hati saya," HambaKu, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan."

Saya bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan Ia menjawab, "Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar."

Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dariMu?"

Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskannya kepadaMu. Adalah suatu ketidak adilan dan ketidak benaran bagiKu untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagiKu untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar, atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni; tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak..."

Kemudian Ia berkata kepada saya, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu. Pasanganmu akan akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat bertumbuh bersamamu."

Ini untuk: yang baru saja menikah, yang sudah menikah, yang akan menikah, dan yang sedang mencari.

Letak kecantikan wanita

Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkanlah kata-kata kebaikan.

Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai.

Untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing,bagikanlah makanan dengan mereka yang kelaparan.

Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari.

Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian.

Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain. Perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali,dan diampuni.

Jadi, jangan pernah kecilkan seseorang dari hati anda. Apabila anda sudah melakukan semuanya itu, ingatlah senantiasa. Jika suatu ketika anda memerlukan pertolongan, akan senantiasa ada tangan terulur.

Dan dengan bertambahnya usia anda, anda akan semakin mensyukuri telah diberi dua tangan, satu untuk menolong diri anda sendiri dan satu lagi untuk menolong orang lain.

Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan pada bentuk tubuh, atau cara dia menyisir rambutnya.

Kecantikan wanita terdapat pada mata, cara dia memandang dunia. Karena di matanya terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta dapat berkembang.

Kecantikan wanita bukan pada kehalusan wajah. Tetapi pada kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta dia berikan. Dan kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu.

Kecantikan wanita ada pada sikap lembutnya, yang terpancar dari keihlasan hati dalam merawat dan menjaga keluarga “Wanita yang cantik Adalah Wanita yang bisa menjaga harga dirinya”

RESEP KUE CINTA

RESEP KUE CINTA


BAHAN:
1 pria sehat,
1 wanita sehat,
100% Komitmen,
2 pasang restu orang tua,
1 botol kasih sayang murni.

BUMBU:
1 balok besar humor,
25 gr rekreasi,
1 bungkus doa,
2 sendok teh telpon-telponan,
(Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang)

Tips:
• Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang. Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan.
• Sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH, walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.
• Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
• Gunakan Kasih sayang cap "IMAN, HARAP & KASIH" yang telah memiliki sertifikat ISO dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.

Cara Memasak:
• Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat tulus ikhlas.
• Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata.
• Masukkan niat yang murni ke dalam loyang dan panggang dengan api cinta merata sekitar 30 menit di depan penghulu atau pendeta.
• Biarkan di dalam loyang tadi, sirami dengan semua bumbu di atas.
• Kue siap dinikmati.

Catatan:
Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan kasih yang hangat!

Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi di oven bermerek "Tempat Ibadah" diatas api cinta. Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan.

Selamat mencoba, dijamin halal... ! Selamat menikmati...

Mengertilah cinta...

jangan pernah jadikan cinta yang tak nyata itu sebagai pelabuhan terakhirmu.jadikanlah cinta itu sebagai pelajaran buatmu kelak untuk menghadapi cinta baru yang lebih baik lagi dan nyata untukmu.

"cinta sejati hanya datang dari hati yang tulus"

jika kau terpuruk karena cinta janganlah kau tunjukkan kelemahanmu.tunjukkanlah kepada cinta yang telah menyakitimu itu kalau kau bisa kuat dan tegar tanpa dia mendampingimu.

jangan kau balas rasa sakit itu dengan balasan yang bisa membuatnya tersenyum,tapi balaslah dengan balasan yang bisa membuatnya menangis,tersakiti dan menyesal telah menyakitimu yaitu "senyuman dan doa buatnya"

20 langkah untuk si patah hati

Sakit hati karna tingkah pasangan yang menyebalkan dan badan rasanya lunglai? Seperti juga hati kamu yang hancur berkeping-keping? Bahkan sampai terjadi sesuatu yang tidak pernah diinginkan yaitu ditinggal pasangan? Sambil berusaha meyakinkan diri kamu bahwa masih banyak "someone" else yang lebih keren di dunia ini,percepatlah proses penyembuhan dengan saran-saran membangun ini.

1. MENANGISLAH!
Angkat tinju tinggi-tinggi dan sesali diri: "Kok saya?". Jatuhkan diri ke lantai dan pukullah lantai dengan penuh perasaan: "Masa sih akhirnya hanya begini saja?" Kalau perlu, kamu mengamuk dan sambunglah dengan cucuran air mata sambil menangisi kejamnya perbuatan umat manusia. Kalau kamu nggak bisa nangis, sewa film English Patient biar air mata mengalir deras.

2. BIARKAN KESEDIHAN MELANDA
Kamu boleh berduka cita. Ini lebih baik daripada memendam perasaan. Hanya saja, cobalah untuk tetap bersikap anggun. Jangan keliatan murung di hadapannya. Berakting sedih seperti pemain sinetron tidak ada pengaruhnya bagi orang lain.

3. CERITAKAN KESEDIHAN KAMU
pada teman dekat atau keluarga. Kalau kamu bilang nggak ada seorang pun yang memahami situasinya, kamu salah besar. Kita semua pernah mengalami trauma putus cinta, jadi kita semua mengerti dan ingin melupakannya. Tapi jangan muntahkan perasaanmu pada semua orang yang kamu temui. Asal tahu saja, banyak orang sering tidak peduli dengan perasaan orang lain.

4. JANGAN KHAWATIR
jika dia bertingkah seolah-olah berhasil mengangkat 10 ton beban dari pundaknya. Pria membutuhkan waktu lebih lama untuk mengakui dengan terus terang mengenai perasaannya. Cepat atau lambat dia akan memperlihatkannya juga. Untuk sementara, kamu boleh ngerasa senang.

5. JAUHKAN DIRI KAMU DARINYA
kalau itu membuatmu merasa lega. Asal aja kamu ingat-ingat lagi sulitnya untuk berlagak cuek pada saat kamu lagi butuh.

6. IKUTLAH LATIHAN KEBUGARAN
Aliran endorfin akan menaikkan semangat kamu dan siapa tahu kecengan cakep yang tersenyum lagi aerobik itu akan melambungkan hati kamu.

7. MULAILAH UNTUK MEMBACA BUKU
Susahnya kalau kehilangan kekasih adalah hilangnya seseorang untuk dirangkul. Membaca buku bermutu sebelum tidur, ternyata merupakan cara lebih ampuh.

8. NIKMATI BENDA-BENDA
yang dibenci dia semasa kamu masih bersamanya. Bakarlah minyak aromaterapi dengan bau yang keras, konsultasilah dengan psikolog, masaklah makanan vegetarian atau pakai pakaian yang kamu suka tanpa takut dikritik.

9. POTONGLAH RAMBUT KAMU
Secara simbolis memotang rambut berarti mengangkat beban dari pundak atau memulai sesuatu yang baru.

10. GANTI PARFUM KAMU
Kamu nggak memerlukan lagi bau-bauan yang biasanya mengingatkan kembali pada hari-hari yang indah bersamanya.

11. HABISKAN WAKTU BERSAMA TEMAN-TAMAN
Nikmatilah bergaul seperti masa-masa ABG dulu. Belief it, kamu bakal ngerasa lebih tenang setelah mendengat cerita sedih yang juga dialami teman-teman.

12. BERSIKAPLAH ASEKSUAL
dan hindari lawan jenis untuk sementara waktu. Cara ini akan melancarkan jalan kamu menuju ketenangan emosi. Tapi kalau kamu nggak bisa melupakan keinginan untuk bermesraan dengan sang mantan, anggap saja itu hal yang biasa. Putus cinta sudah pasti membuat orang lebih rindu. Kalau akhirnya kamu bisa bertemu lagi, bukan pertanda anda kembali menjalin hubungan yang sudah gagal itu.

13. BERPIKIRLAH SECARA MATANG
Yakinkan diri kamu kalau kejadian itu memang harus terjadi. Percaya pada kemampuan diri sendiri, itulah cara untuk menyembuhkan perasaan. Luapan kegembiraan tidak harus selalu berakhir di pelaminan. Putus cinta memang menyakitkan, tetapi tidak separah perceraian.

14. BUATLAH DUA DAFTAR BERBEDA
Pada satu daftar, catatlah apa yang bikin kamu nggak bahagia dalam hubungan kalian. Kemudian, pada daftar satunya lagi, tuliskan apa yang kamu harapkan dari sebuah hubungan. Pakailah kedua daftar itu untuk membantu menghilangkan pola pikir negatif anda, yaitu adanya perasaan di tolak oleh si dia.

15. DENGARKAN
jika teman-teman baik membeberkan kekurangan-kekurangan mantan kamu dan membantu kamu untuk memandang dia lebih realistis. Tetapi jangan teruskan pembicaraan yang bersifat ‘penuh kebencian’.

16. GANTILAH
barang-barang di tempat tinggal kamu yang mengingatkan kamu padanya. Kalau tinggal berdekatan pindahlah sementara waktu kalau perlu. Singkirkan foto-fotonya. Berhenti mendengarkan lagu-lagu yang pernah kalian senangi. Ciptakan suasana baru dengan membeli CD baru yang nggak ada hubungannya dengan kenangan masa lalu.

17. GUNAKAN SEMUA KEKUATAN KAMU
untuk mempertahankan keputusanmu. Hati kamu mungkin hancur lebur, tapi akhirnya apa yang tampak seperti kekuatan dari luar akan menjadi jalan keluar untuk penyembuhan di dalam diri kamu.

18. MANJAKAN DIRI KAMU
Kamu dipaksa berhenti untuk mikirin orang lain. So, kumpulin aja seluruh tenaga itu untuk diri sendiri.

19. LAWAN RASA TAKUT
Putus secara mendadak seperti dipaksa mengubah kebiasaan dengan tiba-tiba. Biar nggak takut menghadapinya sadari aja kamu mendapat pengalaman baru akibat perubahan itu, yaitu pematangan emosi yang ternyata bisa menguatkan watak.

20. CARILAH BANTUAN
Meskipun kamu udah berusaha sekuat tenaga dan segala upaya untuk menyembuhkan diri and tetep gagal, cobalah untuk berkonsultasi dengan ahlinya (Psikolog juga boleh!). Beberapa hal yang dapat membantu kamu untuk bangkit lagi, adalah menerima saran obyektif dari seorang teman yang pendengar setia, ngobrol dengan teman-teman dan memusatkan perhatian agar sembuh dari sakit hati & kehilangan.

SEMOGA BERHASIL !!!

Tips IKHLAS untuk seorang PENGKHIANAT

Di dalam suatu hubungan rumah tangga, masih ada saja kemungkinan untuk berselingkuh dan mengkhianati cinta. Namun tak memungkiri juga jika ada suatu kesadaran dan akhirnya niat untuk meminta maaf.

Beberapa saat lalu si dia melakukan kesalahan, dan akhirnya sekarang ia meminta maaf kepada Anda. Tentunya kemarahan dan kekecewaan itu tak dapat hilang begitu saja. Lalu apa yang harus Anda lakukan?

1. Tanyakan saja kepadanya apa saja yang ingin Anda tahu. Ajak ia berdiskusi dan perkuat kembali komitmen Anda. Dengan komunikasi efektif yang Anda bangun bersamanya, maka ia merasa mendapat kepercayaan kembali.

2. Buang ego dan emosi Anda, ajak ia semakin dekat, tunjukkan ketulusan Anda sebagai seorang istri. Mungkin pedih rasanya mengingat ulah dia yang pernah berkhianat, namun fokuskan tujuan Anda ke arah hubungan yang lebih baik.

3. Jika Anda masih belum bisa memaafkan si dia, cari beberapa waktu untuk sendiri. Tenangkan diri dan ingat kembali momen-momen manis bersama si dia dahulu. Hidupkan kembali cinta Anda dan si dia, ingatlah, komitmen yang Anda jalani adalah pernikahan, suatu yang sakral dan butuh dipertahankan.

4. Jangan balas rasa sakit hati Anda dengan tindakan yang sama. Mungkin beberapa sahabat Anda punya ide konyol untuk membalas perlakuan si dia. Lupakan ide tersebut, dan peluk erat suami Anda. Anda masih mencintainya bukan?

5. Dekatkan diri lebih erat dengan keluarga. Bagaimanapun keluarga adalah yang paling utama, luangkan lebih banyak waktu bersama keluarga. Salah satu cara agar cinta Anda tetap hangat adalah membangunnya dan memberikan kenyamanan ala keluarga.

6. Maafkan dengan sungguh-sungguh. Jangan pernah mengungkit-ungkit, apalagi mengingatkan si dia tentang perselingkuhannya ketika Anda dan dia berselisih pendapat. Mulai kembali hubungan baru Anda.

11 Keistimewaan Islam

Ada 2 wasiat Allah buat manusia:

1. Wasiat Khusus

Yaitu wasiat Allah yang disampaikan buat anak-anak Ibrahim melalui Nabi Ibrahim A.S.

Sebagaimana firman Allah:

"Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS. 2 : 132)

2. Wasiat Umum

Yaitu wasiat Allah untuk seluruh orang beriman, sebagaimana Firman Allah:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. 3 : 102)

Dalam 2 wasiat tersebut, Allah mewasiatkan agar kita jangan mati kecuali dalam memeluk agama Islam. Ayat-ayat ini juga bisa menjawab syubhat yang didengung-dengungkan oleh Kaum Liberal yang menyatakan semua agama sama. Kalo memang sama, kenapa Allah hanya menyuruh kita untuk memeluk agama Islam???

Berikut saya sampaikan 11 Keistimewaan Islam agar kita lebih yakin memeluk agama ini, dan tidak menjual aqidah kita hanya untuk mendapatkan nikmat dunia belaka. Naudzubillahi min dzalik.

1. Lafadz Islam diberikan langsung oleh Allah SWT.

Allah berfirman: "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam..." (QS. 3 : 19). Hal ini berbeda dengan agama lain yang namanya berdasarkan nama orang, nama tempat, dan nama-nama lainnya yang berhubungan dengan agama itu. Misal Nasrani yang diambil dari nama tempat yaitu Nazareth, Budha berasal dari nama Sidharta Gautama Budha, dan lain sebagainya.

2. Islam menghapus seluruh dosa dan kesalahan bagi orang kafir yang masuk Islam.

Hal ini berdasarkan Firman Allah:

"Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu : "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu ." (QS. 8 : 38)

3. Islam menjadi sebab terhindar seseorang dari api neraka.

Rasulullah bersabda, "Tidak akan masuk Neraka barang siapa dalam hatinya ada iman walaupun seberat biji sawi." (HR. Muslim).

4. Islam adalah agama dalil.

Pada waktu jaman Rasulullah SAW masih hidup, setiap permasalahan selalu menunggu dalil atau wahyu dari Allah SWT. Islam bukan agama opini, dalam menafsirkan Al-Quran, kita diharuskan menafsirkan berdasarkan pemahaman para Sahabat yang langsung didapat dari Rasulullah SAW.

Diriwayatkan pula dari Jundab, dia berkata, Rasulullah bersabda, "Siapa saja yang berbicara mengenai Al Qur'an dengan pendapatnya sendiri kemudian benar maka ia tetap dianggap salah" (HR Abu Dawud, HR At Tirmidzi)

Apapun yang disampaikan oleh Rasulullah SAW pasti berdasarkan wahyu, karena Allah berfirman:

"Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya." (QS. 69 : 44-46)

5. Islam menghapus agama samawi yang lainnya.

Allah berfirman:

"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. 3 : 85)

6. Hukum Islam berlaku untuk semua lapisan umat.


Ada kisah wanita yang termasuk kaum berada yang mencuri yang tetap mendapat hukuman potong tangan.

Hadis yang diriwayatkan oleh penyusun hadis termasyhur yaitu Muslim, adalah sebagai berikut:

“Bersumber dari Aisyah isteri Nabi Saw, sesungguhnya orang-orang Quraisy dibingungkan oleh masalah seorang wanita Makhzumiyah yang kedapatan mencuri, sekalipun ia mengingkarinya. Mereka memperbincangkan, siapakah yang berani menyampaikan masalah ini kepada Rasulullah.

Dengan serentak mereka mengusulkan, ‘Tidak ada yang berani melakukan itu kecuali Usamah, orang yang dikasihi Rasulullah.’ Maka dibawalah wanita tersebut menghadap Baginda Rasul.

Mendengar permintaan pengecualian hukuman atas wanita itu, wajah Rasulullah berubah memerah. Beliau bersabda, ‘Jadi kamu ingin memintakan syafa’at terhadap salah satu hukum Allah?’ Usamah bin Zaid menjawab, “Maafkan aku wahai Rasulullah’.

Satu sore Rasulullah berdiri dan berpidato. Setelah memanjatkan puja puji kepada Allah sebagaimana mestinya, beliau kemudian bersabda, ‘Syahdan. Sesungguhnya yang membuat binasa orang-orang sebelum kamu ialah, manakala di antara mereka ada orang mulia yang mencuri, mereka membiarkannya saja. Tetapi jika orang lemah yang mencuri, maka segera dihukum. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggamanNya, sesungguhnya aku apabila mendapati kenyataan Fatimah puteri Muhammad mencuri, maka akan aku potong tangannya’.Kemudian Rasulullah Saw tetap memerintahkan untuk memotong tangan wanita yang mencuri tersebut.

Yunus, ibnu Syihab, Urwah dan Aisyah berkata, ‘Setelah peristiwa itu wanita tadi lalu bertaubat dengan baik dan menikah. Satu hari dia datang menemuiku untuk minta tolong mengajukan hajat permintaannya kepada Rasulullah, dan aku penuhi permintaannya tersebut.’ “

7. Dalam Islam, orang yang khilaf atau lupa tidak dihukum.

Allah berfirman:

"...Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. 33 : 5)

8. Islam membahas semua urusan / perkara baik duniawi maupun ukhrowi.

Seluruh urusan dibahas oleh Islam secara detail. Bahkan urusan, maaf, buang air kecil pun juga di atur.

Pernah kaum musyrikin berkata kepada Salman Al Farisi radliallahu anhu: “Nabi kalian telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu sampai pun perkara adab buang hajat”. Salman menjawab: “Ya, beliau mengajarkan kami adab buang hajat”. (HR. Muslim no. 262)

9. Islam saja agama yang sempurna

Allah berfirman:

"... Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu..." (QS. 5 : 3)

10. Islam menghendaki kemudahan dan sesuai dengan kemampuan.

Allah berfirman:

"...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu..." (QS. 2 : 185)

11. Islam untuk semua umat.

Allah berfirman:

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. 21 : 107)

Hadits shahih Muslim :

Dari Jabir bin Abdullah Al-Anshari radiyallahu’anh, ia berkata: Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda: “Aku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang nabi sebelumku. Semua nabi sebelumku diutus hanya kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada semua manusia yang berkulit merah dan hitam. Dihalalkan bagiku harta rampasan perang yang tidak pernah dihalalkan kepada seorang pun sebelumku. Bumi diciptakan untukku dalam keadaan suci menyucikan dan sebagai mesjid. Barang siapa yang menemui waktu salat, maka salatlah di tempat ia berada. Aku diberi kemenangan dengan membuat takut musuh selama jarak perjalanan satu bulan. Dan aku juga diberi syafaat.“

Wallahu' alam bishawab.

24 JAM BERSAMA ALLAH SWT

Di suatu sore, pak Jamil terlihat sedang menunggu di depan salah satu rukonya yang menjual Material bangunan, tangan kanannya memutar tasbih tanpa henti. Tanpa disadarinya ustadz Jamal sudah berada disampingnya sambil memperhatikan gerakan tangan Pak Jamil yang memutar tasbih tersebut.

Sambil menepuk pundak pak Jamil, ustad Jamal menyapa “ assalaamu’alakum “. “ eh…bikin kaget saja ustadz, wa’alaikum salam, silahkan duduk, wah habis belanja ya tadz ? “. Sambut pak Jamil. “ ah nggak… jalan-jalan saja sambil zikir melihat dan mendengar ayat-ayat Allah “ , “ lho zikir kok gak bawa tasbih tadz ? “, “ emangnya pak Jamil baca apaan pakai bawa tasbih segala ? “, “ he he he…. Saya cari zikir yang paling mudah supaya dagangan saya cepet laku, Cuma dua suku kata : duit, duit, duit……”, “ hah ! dasar otak dagang, duit yang gak punya telinga juga dipanggil-panggil !

Apa yang teringat oleh kita ketika kita baru saja terkena panah cinta dari calon pasangan kita ? mau makan ingat dia, mau mandi ingat dia, mau tidur ingat dia, bahkan sholatpun ingat dia,.Lalu apa yang selalu terbayang oleh kita ketika kita jadi orang kaya baru (OKB) ? mobil mewah, rumah indah, angka digital rekening-rekening kita, orang ketiga yang selalu perhatian sama kita ?!

Yang pasti ketika cinta kita kepada Allah SWT telah retak, maka akan ada banyak nama dalam hati kita yang selalu kita sebut dan selalu kita kenang selain nama Allah, ada nama suami, istri, pacar, ada merk mobil, ada kapling exclusive, ada Rupiah, Dollar, ada juga nama orang special, maka ketika itu nama Allah lambat laun mulai pudar dan jarang kita sebut.

Itulah cara canggih kerja Setan supaya kita menjauh dan melenyapkan nama Allah SWT dalam hati dan perasaan kita, Sebenarnya Setan bukan menjelma sebagai pocong, gondoruwo, kuntilanak, hantu, Dracula, atau dedemit yang menakutkan sebagaimana rekayasa sutradara film dan sinetron. Tetapi Setan justru menjelma dan bergentayagan dalam bentuk Rupiah, Dollar, wanita sexy, pria perkasa, mobil mewah, rumah indah, mega proyek bisnis dan glamornya kehidupan papan atas.

“ Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa golongan setan itulah GOLONGAN YANG RUGI.”
(Al-Mujadilah :19 )

Apa sih untungnya kita tambatkan nama-nama duniawi dalam hati dan perasaan kita ? nama wanita atau pria misalnya apakah dengan selalu teringat dia, membuat kita semakin kaya ? atau hidup kita semakin bahagia jika selalu bersamanya ? bukankah seiring dengan berjalannya waktu, dia akan pasti meninggalkan kita ?!

Bukankah Allah telah mengingatkan, “ Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah ORANG-ORANG YANG RUGI.” ( Al-Munafiqun : 9 )

Untuk supaya nama Allah SWT selalu terukir dalam hati dan perasaan kita, sebenarnya tidaklah sesulit apa yang diajarkan oleh para ahli tasawwuf atau ahli Tharikat, harus bersila di masjid memutar tasbih ribuan kali dengan membaca kalimat-kalimat tertentu atau puasa puluhan hari dengan tidak memakan makanan tertentu. Karena Allah SWT tidak pernah mempersulit dengan ritual atau birokrasi yang njelimet agar dapat berkomunikasi denganNYA, tidak , tidak , tidak sama sekali.

Ketika kita mau tidur, kita baca “ bismillah, dengan namaMU ya Allah aku hidup dan dengan namu ya Allah aku mati “, maka selama kita tidur nama Allah akan tetap di hati kita. Ketika kita bangun tidur kita ucapkan “ Alhamdulillah, Engkau hidupkan aku kembali sesudah kematianku “. Sebagai wujud kesyukuran kita.

Disetiap kita akan melakukan segala bentuk aktifitas, kita cukup memulai dengan Bismillah dan mengakhirinya dengan Alhamdulillah, maka selama kurun waktu kita beraktifitas tadi nama Allah tak akan bergeser dalam hati dan perasaan kita bahkan TanganNYA akan menyertai dan memudahkan pekerjaan kita. Nah disela-sela kita beraktifitas sehari semalam terdapat 5 waktu ketemuan wajib dengan Allah SWT, momen inilah yang semakin memperkokoh exisistensi nama Allah dalam hati dan perasaan kita.

Kita juga diberikan waktu yang cukup leluasa baik pagi, siang, sore atau malam hari untuk mengadakan meeting bersama Allah SWT, untuk membicarakan berbagai persoalan kehidupan agar dapat menemukan berbagai peluang dan jalan keluar. Jadi apanya yang sulit untuk selalu bersama ALLAH SWT.

Maka jika kita sudah demikian halnya, maka Allah SWT menawarkan janjiNYA : “ ORANG YANG TIDAK DILALAIKAN OLEH PERDAGANGAN DAN JUAL BELI DARI MENGINGAT ALLAH, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat), (mereka melakukan itu) agar Allah Memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia Menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan ALLAH MEMBERI REZEKI KEPADA SIAPA SAJA YANG DIA KEHENDAKI TANPA BATAS “.( An-Nur : 37-38 ).

Wow ! Rezeki tanpa batas, bagaimana mungkin ? ya sangat, sangat mungkin dan mampu kita lakukan, oleh itu lakukan saja, mulai sekarang, mulai detik ini, jika kita sudah terbiasa melakukannya maka keluarbiasaan akan terjadi dan kita rasakan dalam diri kita. Kita akan mampu melihat Allah SWT dan peluang yang dibentangkan dihadapan kita disetiap kejadian, disetiap apa yang kita lihat dan kita dengar, dalam duduk, berdiri dan dalam pembaringan kita, PASTI !

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau Menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. ( Ali Imron : 190-191 )

Maka ketika kita melihat gadis sexy seronok atau Pria macho yang perkasa melintas didepan kita bukan mata kita yang mendelik tapi hati dan lisan kita spontan akan berucap “ subhaanallah, betapa indah dan sempurnanya ciptaanMU, tapi wajahMU sungguh jauh lebih indah “. Ketika hujan turun bukan umpatan “ Sialan “ yang spontan terucap tapi kesyukuran “ Alhamdulillah, Engkau telah gembirakan saudara kami yang sedang bercocok tanam untuk memenuhi lumbung logistic kami “. Ketika melihat kelakuan para penguasa, pengusaha dan pejabat yang semakin dhalim dan serakah, bukan cacian yang meluncur dari mulut kita tapi semahangat Tauhid yang justru makin menggema “ Laa ilaaha illallah, tiada system kehidupan yang layak kita jalankan kecuali Sistem Hidup yang Engkau berikan ya Allah “. Ketika kita dihadapkan dengan berbagai kesulitan, tantangan dan hambatan dalam kehidupan kita bukan keluhan yang selalu meluncur dalam setiap kata kita, tetapi semangat pantag menyerah yang menggelegar “ Allahu Akbar, ya Allah Engkaulah yang Maha Besar, semua yang terjadi kecil dihadapanMU “.

Sehingga terjadilah lantunan kalimat “ Subhaanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar “ akan senantiasa mengiringi disetiap hembusan nafas dan denyut jantung dan nadi kita, dalam duduk, berdiri dan dalam pembaringan kita.

Bukan hanya itu, ketenteraman, kedamaian dan kebahagiaan akan senantiasa bersemayam dalam kehidupan kita.

“ orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’du : 28 )

RESIKO MENCABUT KEBAIKAN

Setiap kebaikan sekecil apapun pasti akan dibalas oleh Allah SWT dengan kebaikan yang setimpal bahkan akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat bahkan sampai 700 kali lipat. Akan tetapi bentuk balasan kebaikan itu tidak selamanya sesuai dengan keinginan kita tetapi Allahlah yang Maha Tahu bentuk balasan apa yang saat ini dan yang akan datang yang amat sangat kita butuhkan.

Maka konsisten dengan segala bentuk kebaikan adalah keberuntungan dan kebahagiaan, menghentikannya adalah awal sebuah penderitaan

Ini adalah kisah nyata seorang hamba Allah bernama Ibnu Jad'aan dengan kedermawanannya yang terjadi kira-kira seratus tahun yang lalu di Saudi Arabia.

Dia (Ibnu Jad'aan) mengatakan selama musim semi dia sering pergi keluar. Dia menemukan unta-untanya dalam keadaaan sehat dan baik. Unta-unta betina memiliki susu yang penuh seolah-olah memancar keluar sewaktu-waktu. Setiap kali seekor anak unta mendakati ibunya, air susu akan mengalir dengan melimpah dan penuh berkah.

Tatkala aku (Ibnu Jad'aan) melihat salah satu dari untaku dan anaknya, aku teringat tetanggaku yang miskin yang memiliki tujuh orang anak perempuan. Jadi aku berkata pada diriku, demi Allah aku akan memberikan unta ini dan anaknya sebagai sedekah kepada tetanggaku , karena aku teringat Firman Allah di dalam QS Al-Imran : 92.


لَن تَنَالُواْ ٱلۡبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَۚ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَىۡءٍ۬ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ۬
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaikan [yang sempurna], sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya”

“Dan yang paling aku cintai diantara hewan ternakku adalah unta betina ini. Jadi aku membawanya dan mengetuk pintu tetanggaku. Aku berharap dia mau menerima sebagai sedekah dariku. Ku lihat wajahnya yang sendu menjadi ceria akan kebahagiaan datang dan tak mampu berkata apapun”.

Setelah itu tetangganya mendapatkan manfaat dari susunya, unta tersebut dapat pula membantunya bekerja membawa kayu, dan saat unta melahirkan anak, sebagian bisa dijualnya. Tetangga miskin itu mendapatkan berkah atas unta yang diberikan.


Musim semi berlalu, musim panas yang kering datang dan orang Badui mulai mencari air dan rumput. Kami mengumpulkan barang-barang kami dan meninggalkan tempat kami untuk mencari air dan masuk kedalam ”duhool” atau 'lubang' di bumi, yang terletak di bawah tanah dan mengarah ke sumber air di bawah tanah. Orang badui sangat mengenal baik tempat seperti ini.

Aku (yakni Ibnu Jad'aan) masuk ke dalam salah satu lubang untuk membawa air buat diminum. Ketiga putranya menunggunya di luar. Namun Ibnu Jad’aan tidak kembali. Mereka menunggunya satu, dua dan tiga hari dan akhirnya menjadi putus asa.

Mereka berfikir mungkin bapaknya telah mati digigit ular. Putranya tidak berusaha menolong (naadzubillah min dzalik), bahkan sebaliknya berusaha membagi warisan dengan serakah.

Lalu mereka pulang ke rumah dan membagi harta warisan. Mereka teringat bahwa sang ayah (Ibnu Jad'aan) memberikan unta betina ke tetangga miskin. Mereka beranjak ke tetangga tersebut dan mengatakan kepadanya untuk meminta kembali atau dengan diambil secara paksa.

Tetangga miskin itu sedih dan akan melaporkannya kepada Ibnu Jad’aan, tapi ketiga anaknya memberitahukan bahwa ia telah meninggal dan menceritakan kejadiannya.

Tetangga miskin itu berkata: "Demi Allah aku akan mencari tempat tersebut, ambillah unta betina ini dan lakukan apapun yang kamu mau dan aku tidak berharap untamu kembali kepadaku!"

Ketiga anak yang serakah ini membawa untanya pergi. Sepeninggal mereka, si tetangga miskin itu pergi berusaha melihat tempat lubang tersebut. Dengan membawa tali, menyalakan obor, dan kemudian ia melangkah masuk kedalamnya. Ia merayap namun terguling dan dalam keadaan gelap ia merasakan adanya uap air yang mendekat dan tiba-tiba dia mendengar suara seorang lelaki merintih dan mengerang.

Ia berusaha mencari ke arah suara tersebut dan tangannya menggapi tangan orang itu (Ibnu Jad'aan). Tetangga miskin itu memeriksa dan mendapatinya masih bernafas. Dipapahnya keluar dan diberikannya minuman.

Dia membawa ke rumahnya dengan digendong keatas punggungnya, sementara anak-anaknya tidak ada satupun yang tahu. Setelah pulih, dia kemudian bertanya kepada Ibnu Jad’aan: "Katakan kepadaku, demi Allah, selama seminggu kamu berada di bawah tanah tetapi tidak meninggal ”


"Saya akan ceritakan sesuatu yang aneh ..." Ibnu Jad’aan menjelaskan: "... ketika aku berada di dalam sana, aku tersesat, aku berkata : lebih baik aku tinggal dekat yang ada airnya sehingga aku bisa minum. Namun kelaparan tidak punya belas kasihan dan air sudah mulai habis. Lalu setelah tiga hari kelaparan, aku terbaring dan menyerah diri kepada Allah dan meletakkan semua urusan di tanganNya. Tiba-tiba aku merasakan kehangatan tuangan susu ke mulutku. Aku terduduk di tengah-tengah kegelapan dan aku melihat sebuah panci datang menghampiriku. Aku minum darinya dan kemudian ia pergi! Hal ini terjadi tiga kali dalam sehari, tetapi dua hari terakhir ini berhenti dan aku tidak tahu apa yang terjadi. "

Tetangganya kemudian memberitahukan kepadanya: "Jika anda tahu alasannya Anda pasti akan kagum! Putra anda berfikir bahwa anda telah meninggal dan mereka datang kepadaku dan untuk mengambil unta betina yang Allah (Subhaanahu Wa Ta'Aala) telah berikan susunya kepada Anda!"

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS: At Talaaq, 2-3)

KECIL TAPI NYATA

Suatu hari, seorang pemuka agama dimintai bantuan oleh seorang wanita malang yang tidak punya tempat berteduh.
Karena sangat sibuk, pemuka agama itu berjanji akan mendoakan wanita tersebut.

Beberapa saat kemudian wanita itu menulis puisi seperti ini :

Saya kelaparan ...
dan Anda membentuk kelompok diskusi untuk membicarakan kelaparan saya

Saya tergusur ...
dan Anda ke tempat ibadah untuk berdoa bagi kebebasan saya

Saya ingin bekerja ....
dan Anda sibuk mengharamkan pekerjaan yang Anda anggap tidak pantas, padahal halal dan saya membutuhkannya

Saya sakit ...
dan Anda berlutut bersyukur kepada Allah atas kesehatan Anda sendiri

Saya telanjang, tidak punya pakaian ...
dan Anda mempertanyakan dalam hati kesopanan penampilan saya,
bahkan Anda menasehati saya tentang aurat.

Saya kesepian ...
dan Anda meninggalkan saya sendirian untuk berdoa

Anda kelihatan begitu suci, begitu dekat kepada Allah
tetapi saya tetap amat lapar, kesepian, dan kedinginan ...

Setelah membaca puisi itu ...
Pemuka agama tadi terharu dan berkata : "kasihan wanita itu" ... lalu sibuk berdoa kembali, dan wanita itu tetap tidak memperoleh tempat berteduh.

Dalam memberi bantuan, kita sering lebih banyak menyampaikan teori, nasihat, atau perkataan-perkataan manis.
Namun, kadang sedikit sekali tindakan nyata yang kita lakukan.
Berusahalah untuk membantu orang, mengasihi orang, bukan hanya dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan nyata.

Orang-orang bijak mengatakan :

SATU KEBAIKAN NYATA, SEKECIL APA PUN, JAUH LEBIH BERARTI DIBANDINGKAN SERIBU KATA-KATA INDAH. SATU KEBAIKAN NYATA AKAN MENGUNDANG BEBERAPA KEBAIKAN NYATA LAINNYA.
Namun sekecil apapun kontribusi kejahatan pemikiran kita akan melahirkan daya rusak yang sangat dahsyat, sebagaimana kisah ilustrasi dibawah ini :

Ini adalah kisah di masa depan, ketika alam tidak lagi ramah. Setiap kota diselubungi kubah kaca, karena oksigen alami tak lagi cukup untuk menghidupi manusia. Hidup manusia ditopang oleh sebuah mesin pemasok oksigen yang besar luar biasa.

Salah satu kota bernama RACUST mengalami kekurangan energi karena pasokan bahan bakar terputus akibat bencana. Sang Gubernur gusar, karena sadar dalam waktu beberapa hari maka mereka akan kehabisan oksigen kalau tidak ada pasokan energi.

Akhirnya Gubernur mengumumkan setiap warga harus menyumbangkan secangkir minyak untuk mesin pemasok oksigen kota. Sebenarnya warga juga membutuhkan minyak untuk kebutuhan rumah tangga mereka yang semakin menipis, tapi mereka harus memenuhinya karena ancamannya adalah penjara. Agar tidak dikorupsi, semua warga berkumpul berbaris untuk menuangkan bensin mereka langsung ke mesin utama.

Salah seorang warga bernama EGOS punya ide brilian untuk dirinya. Melihat begitu banyak warga yang antri, dan sedikitnya penjaga, ia merasa punya peluang berhemat.
“Daripada kehabisan minyak di rumah, lebih baik aku nyumbang air saja. Tak akan terasa bedanya secangkir air di dalam jutaan cangkir minyak” pikirnya.

Akhirnya EGOS mengantri, berjalan, dan selalu berusaha menghindari pemeriksaan penjaga. Ketika tiba di depan mesin, dengan lega ia menuangkan air ke dalam tangki mesin, dan ia merasa bebas dan berhasil mengelabui pemerintah kota.
“Aku bebas penjara, tanpa harus kehilangan setetes minyak pun” katanya bangga.

Setelah semua warga menyumbangkan minyaknya, gubernur pun menekan tombol untuk yang mengalirkan minyak warga ke mesin utama. Semua bersorak sorai karena mereka bisa bertahan lebih lama sampai pasokan minyak datang.

Beberapa menit berselang, mesin tiba-tiba mengeluarkan bunyi aneh, berasap, panas dan tak lama kemudian mesinnya mati. Warga panik, semua panik. Kini mereka hanya bisa hidup beberapa jam saja sampai mereka kehabisan oksigen.

Gubernur segera memerintahkan teknisi untuk memperbaiki mesin, tapi sayangnya kerusakan mesin ini mungkin tak sempat diperbaiki dalam waktu singkat, kerusakannya menyebar. Mungkin sebelum mesin diperbaiki rakyat sudah mati. Gubernur begitu kaget setelah mengetahui apa penyebab rusaknya mesin.

Tahukah kenapa mesin tersebut hancur?
Ternyata EGOS bukan satu-satunya yang EGOIST di negeri RACUST yang rakyatnya memang RAKUS.

EGOS merasa dirinya sendiri yang curang sehingga tidak akan berpengaruh, tetapi ternyata semua warga juga berpikir demikian. Setiap orang merasa “Kalau aku tukar air, tidak akan ada pengaruhnya. Ternyata semua warga hanya menyumbangkan air bukan minyak. Mereka merasakan sendiri akibatnya. Mereka bisa binasa karena setiap orang berpikir hanya memberi sedikit kontribusi kehancuran. Tanpa sadar mereka menghancurkan diri bersama-sama.


Apakah ini terjadi dalam kehidupan kita?
Anda pernah melihat oknum aparat di jalan yang menerima tip Rp 5.000 – Rp 10.000 dari supir truk, atau uang damai Rp 50.000, pernah mengurus KTP , atau ngurus paspor yang naik berkali lipat, mengurus surat tanah yang lambat, dsb.

Setiap oknum merasa mereka cuma korupsi sedikit saja, tapi akibatnya kemerosotan mental bangsa secara menyeluruh, dan kepercayaan yang rendah dari masyarakat.
Korupsi kecil ini justru merusak citra aparat yang jujur secara keseluruhan.

Kita kadang belajar malas-malasan atau bekerja malas malasan.
Kita pikir, “Biarin aja gue malas, masa depan gue ini yang hancur”.
Padahal kalau semua berpikir demikian, bangsa ini yang hancur.

Kita buang sampah kecil sembarangan.
Karena yang melakukan semua orang, maka Negara kita menjadi kotor.

KONTRIBUSI KECIL KITA DALAM KEJAHATAN MUNGKIN MEMPUNYAI DAYA HANCUR YANG TIDAK TERBAYANGKAN!

PECUT KEMANDIRIAN

"Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari , maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah. " (HR. Ahmad)

Seringkali kita memandang sebelah mata sebuah pekerjaan yang membutuhkan peras keringat, lelah fisik dengan resiko yang tinggi. Pedagang-pedagang keliling, Kaki Lima, Tukang Sapu, Nelayan, Petani, Penggembala, Asongan. Apalagi kalau status kita adalah seorang sarjana atau anak orang ternama atau mantan pejabat tinggi, pensiunan pegawai negeri, mungkinkah kita sanggup melakoninya ?

Kenapa tidak ? padahal Allah dan Rasulnya memberi penghargaan yang sangat tinggi untuk mereka yang siap memeras keringat, banting tulang, berkutat dalam lelah dan dahaga untuk mencari nafkah bagi keluarga dan Agamanya.

Suatu hari menjelang Hari Raya Qurban saya kedatangan salah seorang santri saya. Dengan santunnya dia menjabat tangan saya dan berkata “ Ustad Saya jualan kambing, mohon do’anya agar cepat laku dan habis “, jawab saya “ Insya Allah, tapi beritahukan dulu semua panitia Qurban disekitarmu jangan sampai ada yang gak tau kamu jualan kambing Qurban, segera tunaikan panggilan Allah jangan ditunda2 dan Bangunlah Malam Hari untuk Sholat Tahajjud lalu berdo’alah : Ya Allah Engaku Yang Maha Kaya, hanya Engkaulah yang pasti mampu membeli seluruh kambing yang saya jual, hanya Engkau harapanku satu-satunya “. Pada hari H – 2, dia datang lagi kepada saya melaporkan “ Alhamdulillah Ustadz, kambing saya tinggal dua ekor yang kecil “. Saat ini santri saya tersebut rutin berjualan kambing tiap Idul Qurban dan Buka Bengkel Servis Spring Bed, dikaruniai seorang anak mampu beli rumah dan mobil pick up

Sering kali kita dalam berdagang selalu mengedepankan Penampilan, letak yang strategis, kecanggihan sistem dan manajemen tetapi sering melupakan FAKTOR PENENTU yaitu ALLAH SWT, sejauhmana ketergantungan kita kepada kemahaanNYA ? sejauhmana sistem dan aturanNYA kita implementasikan ?

Ada dua orang dengan panggilan yang sama, yaitu Abah Komar. Yang satu tinggal di sekitar Cikampek berusaha 81 tahun. Dan yang satu lagi adalah tetangga saya di Cimahi dengan usia yang sepertinya tidak jauh dari 80-an. Keduanya sudah tua, namun keduanya memberikan inspirasi bagi saya.

Abah Komar yang di Cikampek, dengan usia setua itu masih berkeliling setiap hari dengan jalan kaki untuk menjajakan jasanya. Rata-rata setiap hari menempuh jarak sampai 20 km. Bukan jarak yang dekat bagi saya, apalagi bagi seorang kakek seusia 81 tahun ini. Jarak yang luar biasa jauh, yang menguras tenaga.

Mengapa Abah Komar melakukan ini? Satu alasan terucap dari mulutnya, yaitu tidak mau merepotkan anak dan cucu. Luar biasa, sebuah keinginan untuk tetap mandiri meski usia sudah senja. Padahal, sudah cukup alasan untuk menggantungkan hidup kepada anak dan cucu.

Sungguh malu, jika ada orang yang masih muda dan kuat tetapi tidak berusaha untuk mandiri. Masih menggantungkan hidup kepada orang lain, mudah menyerah, mengeluh, dan begitu mudah mengatakan sulit. Abah Komar, menempuh jarak 20 km per hari dengan penghasilan Rp 30.000 per hari, demi sebuah kemandirian.

Sementara Abah Komar tetangga saya juga luar biasa. Yang pertama si Abah (begitu saya memanggilnya) hampir tidak pernah absen untuk shalat shubuh di Masjid, bahkan beliaulah yang mengumandangkan adzan subuh dan menjadi iman untuk segelintir makmum yang jarang sekali anak mudanya.

Untuk hal mencari nafkah pun tidak kalah hebatnya. Dengan tubuh yang mungil dan sudah termakan usia, namun tidak kalah gesit dengan anak mudah saat bekerja sebagai kuli bangunan. Mendorong beban yang berat, memasang batu bata, dan berbagai pekerjaan yang menguras tanaga lainnya.

Terima kasih abah Komar (keduanya) yang telah memberikan inspirasi kepada saya agar tidak mudah menyerah. Yang telah memberi semangat menjadi pribadi yang mandiri dan tidak menjadi beban bagi orang lain. Memberi contoh untuk memberikan kontribusi kepada orang lain. Semoga saya bisa meneladaninya.

Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang itu makan makanan lebih baik dari hasil kerja tangannya sendiri. Karena sesungguhnya nabi Daud as senantiasa makan dari hasil kerja tangannya sendiri.” ( H.R Bukhari )

Dalam kesempatan lain Nabi bertemu dengan seorang sahabat, Sa'ad al-Anshari yang memperlihatkan tangannya yang melepuhkarena kerja keras. Nabi bertanya, "mengapa tanganmu hitam, kasar dan melepuh?" Sa'ad menjawab, "tangan ini kupergunakan untuk mencari nafkah bagi keluargaku." Nabi yang mulia berkata, "ini tangan yang dicintai Allah," seraya mencium tangan yang hitam, kasar dan melepuh itu. Bayangkanlah, Nabi yang tangannya selalu berebut untuk dicium oleh para sahabat, kini
mencium tangan yang hitam, kasar dan melepuh.

gak malu sama kakek2..... he he he....

5 MENIT BERSAMA BIDADARIKU

Mau nikah ? ntar dulu, siapa calonnya ? cantik gak ? gantengnya seperti siapa ? udah kerja belum ? anaknya orang kaya ya ? tinggi badannya setara gak ? bodinya gimana ? umurnya sudah tua ya ? sudah sarjana ?

Pertanyaan-pertanyaan yang sangat fisikal dan duniawi sekali ini sering menghantui para gadis dan pemuda masuk ke jenjang pernikahan yang sangat dianjurkan untuk disegerakan pelaksanaannya ketika nafsu sudah bergolak tak terkendali.

Mereka lebih senang melampiaskan nafsunya dengan permainan-permainan yang dibuat oleh Setan yang sekilas begitu indahnya namun akan berujung kepada kehinaan dan kesengsaraan yang berlarut-larut dalam hidupnya. Dan jadilah ia Pengikut Setan yang sebenar-benarnya, na’udzubillahi min dzalik

Jarang sekali para gadis atau pemuda atau bahkan orang tua yang mempertanyakan kepada calon pasangan, bagaimana baca Qur’annya ? Sholat 5 waktunya tepat waktu ? suka Sholat lail ? suka Puasa Sunnah ? Akhlahnya bagaimana ? Belajar Agamanya dimana ?

Cobalah kita fikir dan renungkan firman Allah berikut ini :

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KURNIA-NYA. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.” (An-Nuur 24:32-33)

Ingat Sahabat, Nikah dan menikahkan bukan urusan personal belaka tetapi merupakan kewajiban sosial, ketika kita melihat anak kita, saudara kita, orang-orang disekitar kita sudah waktunya menikah tetapi masih ragu bahkan takut menikah atau kesulitan mencari jodohnya, maka kewajiban kita membantu memudahkannya sesuai kemampuan kita.

Namanya Aini. begitu saya biasa memanggilnya. Salah satu "adik" terbaik yang pernah saya miliki, yang pernah saya temui dan alhamdulillah Allah pertemukan saya dengannya.

Seharusnya 20 Nopember nanti genap ia menginjak usia 37 tahun. Beberapa tahun bersamanya, banyak contoh yang bisa saya ambil darinya. Kedewasaan sikap, keshabaran, keistiqomahan, dan pengabdian yang luar biasa dalam meretas jalan dakwah . Seorang Penggerak dakwah yang tangguh dan tak pernah menyerah. Sosok yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah putus asa dan memiliki prasangka baik yang teramat tinggi kepada Allah. Dan dia adalah salah satu amanah saya terberat, ketika memang harusnya ia sudah memasuki sebuah jenjang pernikahan.

Ketika beberapa gadis lain yang lebih muda usianya melenggang dengan mudahnya menuju jenjang pernikahan, maka Aini ,Allah taqdirkan harus terus meretas kesabaran. Beberapa kali saya berikhtiar membantunya menemukan pemuda shalih, tetapi ketika sudah memulai setengah perjalanan proses..Allah pun berkehendak lain. Namun begitu, tidak pernah ada protes yang keluar dari lisannya, tidak juga ada keluh kesah, atau bahkan mempertanyakan kenapa sang pemuda begitu " lemahnya " hingga tidak mampu menerjang berbagai penghalang ? Atau ketika masalah fisik, suku, serta terlebih usia yang selalu menjadi kendala utama seorang pemuda mengundurkan diri , Aini pun tidak pernah mempertanyakan atau memprotes " kenapa pemuda sekarang seperti ini ?

Tidak ada gurat sesal, kecewa, atau sedih pada raut muka ataupun tutur katanya. Kepasrahan dan keyakinan terhadap kehendak Allah begitu indah terlukis dalam dirinya.

Hingga, akhirnya seorang pemuda shalih yang dengan kebaikan akhlak serta ilmunya, datang dan berkenan untuk menjadikannya seorang pendamping. Tidak ada luapan euphoria kebahagiaan yang ia tampakkan selain ucapan singkat yang penuh makna "Alhamdulillah..jazakillah saya sudah membantu...mohon doa agar diridhai Allah "

Alhamdulillah , Allah mudahkan proses ta’arauf serta khitbah mereka, tanpa ada kendala apapun seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Padahal pemuda shalih yang Allah pilihkan tersebut berusia 8 tahun lebih muda dari usianya.

Berkomitmen pada sunnah Rasulullah untuk menyegerakan sebuah pernikahan, maka rencana akad pun direncanakan 1 bulan kemudian, bertepatan dengan selesainya adik sang pemuda menyelesaikan studi di negeri Mesir.

Namun , Allah lah Maha Sebaik-baik Pembuat keputusan..

2 minggu menjelang hari pernikahan, sebuah kabar duka pun datang. Usai Aini mengisi sebuah kajian , motor yang dikendarainya terserempet sebuah mobil, dan menabrak kontainer didepannya. Aini shalihah pun harus meregang nyawa di ruang ICU. 2 hari setelah peristiwa itu, Rumah sakit yang menanganinya pun menyatakan menyerah. Tidak sanggup berbuat banyak karena kondisinya yang begitu parah.

Hanya iringan dzikir disela-sela isak tangis kami yang berada disana. Semua keluarga Aini juga sang pemuda pun sudah berkumpul. Mencoba menata hati bersama untuk pasrah dan bersiap menerima apapun ketentuanNya. Kami hanya terus berdoa agar Allah berikan yang terbaik dan terindah untuknya. Hingga sesaat, Allah mengijinkan Aini tersadar dan menggerakkan jemarinya. Ya Rabb...sebait harapan pun kembali kami rajut agar Allah berkenan memberikan kesembuhan, walau harapan itu terus menipis seiring kondisinya yang semakin melemah. Hingga kemudian sang pemuda pun mengajukan sebuah permintaan kepada keluarga Aini.

" Ijinkan saya untuk membantunya menggenapkan setengah Agamanya ini. Jika Allah berkehendak memanggilnya, maka ia datang menghadap Allah dalam keadaan sudah melaksanakan sunnah Rasulullah..."

Permintaan yang membuat kami semua tertegun. Yakinkah dia dengan keputusannya ?

Dalam kedaaan demikian , akhirnya 2 keluarga besar itupun sepakat memenuhi permintaan sang pemuda.

Sang bunda pun membisikkan rencana tersebut di telinga Aini. Dan baru kali itulah saya melihat aliran airmata mengalir dari sepasang mata jernihnya.

Tepat pukul 16.00, dihadiri seorang penghulu,orangtua dari 2 pihak, serta beberapa sahabat dan dokter serta perawat...pernikahan yang penuh tangis duka itupun dilaksanakan. Tidak seperti pernikahan lazimnya yang diiringi tangis kebahagiaan, maka pernikahan tersebut penuh dengan rasa yang sangat sulit terlukiskan. Khidmat, sepi namun penuh isakan tangis kesedihan.

Tepat setelah ijab kabul terucap...sang pemuda pun mencium kening Aini serta membacakan doa diatas kain perban putih yang sudah berganti warna menjadi merah penuh darah yang menutupi hampir seluruh kepala Aini. Lirih, kami pun masih mendengar Aini berucap, " Tolong Ikhlaskan saya....."

Hanya 5 menit. Ya..hanya 5 menit setelah ijab kabul itu. Tangisanpun memecah ruangan yang tadinya senyap menahan sesak dan airmata. Akhirnya Allah menjemputnya dalam keadaan tenang dan senyum indah.

Sang Pemuda telah menjemput seorang bidadari... sebuah karunia indah dan janji yang telah Allah berikan padanya...

Dan sang pemuda pun melepas dengan penuh sukacita dengan iringan tetes airmata yang tidak kuasa ditahannya...

" ..SAYA TELAH MENIKAHI SEORANG BIDADARI.. NIKMAT MANA LAGI YANG HARUS SAYA DUSTAKAN..."

Begitulah sang pemuda shalih mengutip ayat Ar RahmanNya...

Ya Rabb..Engkau sebaik-baik pembuat skenario kehidupan hambaMu..Maka jadikanlah kami senantiasa dapat memngambil hikmah dari setiap episode kehidupan yang Engkau berikan...

Selamat jalan adikku sayang ...engkau memang bidadari surga yang Allah tidak berkenan seorang pemuda pun didunia ini yang bisa mendampingi kehidupanmu kecuali para pemuda shalih yang berkhidmat di jalan dakwah dengan ikhlas, tawadhu dan siap berjihad dijalanNya dan kelak menutup mata sebagai seorang syuhada...."

Selamat jalan Aini..semoga Allah memberimu tempat terindah di surgaNya....Semoga Allah kumpulkan kita kelak didalam surgaNya...amiin)

Wasiat Rasulullah Saw. kepada calon istri dan keluarganya:
“Apabila datang kepada kalian seorang peminang yang kalian senangi agamanya dan akhlaknya maka cepat-cepatlah dikawinkan. Kalau kalian tidak melakukannya maka akan timbul fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.”

"Seorang wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang mempunyai agama, niscaya kamu beruntung." [HR. Bukhari dan Muslim].

"Dapatkan wanita yang beragama, (jika tidak) niscaya engkau merugi." [HR. Bukhari dan Muslim].

“Sebaik-baik wanita adalah apabila engkau melihatnya, dia menggembirakan. Apabila engkau perintah dia mentaatimu, dan ia senantiasa memelihara dirinya dan hartamu di belakangmu.” [HR. at-Tabroni dari Abdullah bin Salam].

“Hendaknya tiap-tiap orang berusaha memiliki hati yang bersyukur dan lidah yang berdzikir dan memiliki istri yang membantu dan mendorong dalam masalah akhirat.” [Ar-Rokhawi dari hadits Abu Hurayrah].

"Dunia semuanya adalah kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah wanita sholehah." [HR. Muslim].

TERNYATA SALAH SATU KUNCI SUKSES ADALAH PUNYA ISTRI SHALIHAH.

Tidak ada satu manusiapun yang sempurna fisik dan akhlaqnya di dunia ini, dan tidak ada satu manusiapun yang bisa berbuat sesuai dengan kehendak kita, pasti ada perbedaan, pasti ada akan perselisihan, pasti akan ada pertengkaran, semua itu adalah proses ujian untuk kita semua, sebagai tolok ukur sejauhmana keimanan dan kesabaran kita, OK YUK KITA SEGERA MENIKAH dan MENIKAHKAN, hilangkan segala kekhawatiran karena Allahlah yang menjaminnya.

MENUNDA PEKERJAAN = MENABUNG DERITA

Mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhirat mereka menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebaikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. (Ali Imron :114 )

”Salah Satu Kunci Sukses Dalam Hidup adalah Tidak Menunda Apa Yang Harus Di Lakukan Pada Saat Ini”

Bila kita tidak mampu menyelesaikan tugas dan kewajiban hari ini dengan baik. Sudah pasti esok kita tidak mampu menyelesaikannya.

Disebuah tempat kerja pemecahan batu. Ada seorang pekerja yang usianya jauh diatas pekerja lainnya. Kira-kira pekerja itu berusia enam puluhan tahun sementara lainnya hanya sekitar dua puluhan sampai tiga puluh tahun.

Untuk bekerja ditempat pemecahan batu dibutuhkan fisik dan tenaga yang prima karena pekerjaannya memang tergolong berat, sehingga tidak heran orang-orang yang bekerja masih relatif muda. Mengenai kakek yang berumur enam puluhan itu, dirinya memang berbeda dibandingkan dengan orang-orang yang seusia dengannya. Yang mungkin saat ini sudah pensiun. Walaupun tenaganya tidak sekuat para anak muda dan gerakan sedikit lamban namun dirinya selalu mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktunya bahkan sebelumnya, tak jarang pula dirinya selesai duluan dibandingkan dengan yang lainnya, sehingga keberadaannya disini tidak menjadi masalah bagi Sang majikan.

”Pak kita istirahat dulu, nanti kita baru bekerja lagi” Ujar seorang pemuda rekan kerja suatu hari. Hari masih cukup pagi dan bekerjapun belum terlalu lama.
”Aku harus menyelesaikan pekerjaan ini dulu” Jawab sikakek tanpa menghentikan gerakan palunya untuk memecahkan batu, kakek itu terus bekerja, sementara lainnya sudah asyik bercengkrama meninggalkan pekerjaan ditempat peristirahatan tanpa memperdulikan si kakek.

Akhirnya, pekerjaan yang di berikan oleh Sang majikan selesai juga dan sikakek pun menyusul yang lain ketempat berteduh untuk beristirahat. Peluh yang membasahi sekujur tubuhnya membuat sikakek mencopot topi capingnya untuk mengusir rasa gerah.

” Bapak kan sudah tua, buat apa sih bapak bekerja keras seperti ini”, Tanya salah satu pemuda begitu melihat si kakek yang sedang kehausan meneguk air.
”Kalian salah anak muda, bapak bukan bekerja keras tapi bapak hanya tidak ingin menunda pekerjaan” Jawab si kakek bijak.

”Yang namanya pekerjaan tidak akan pernah habis pak, sejak kita belum lahir sampai kita mati yang namanya pekerjaan tetap saja ada” kilah pemuda lainnya.
”Kali ini kamu benar, justru karena itu bapak tidak mau menunda-nunda pekerjaan yang sudah di percayakan kepada aku” Balas si kakek dengan tenang
”Kami tidak mengerti maksud bapak ?”

”Dulu gara-gara aku menunda-nunda membawa anakku yang sedang sakit ke tabib akhirnya ia meninggal. Waktu itu aku berpikir besok saja, toh hari ini masih baik-baik saja. Begitu besok tiba aku berpikir besok lagi karena hari ini juga masih baik-baik saja demikian seterusnya. Hingga pada akhirnya begitu memburuk kondisinya semuanya sudah terlambat” Ada cairan bening yang hampir terlepas dari kedua bola matanya.
”Setelah itu istriku pun meninggalkanku. Dia kecewa. Aku tahu aku bersalah dan ada keinginan untuk meminta maaf tapi selalu aku tunda dengan alasan untuk mencari waktu yang tepat hingga sekian puluh tahun dan istriku meninggal dan aku masih saja belum menyampaikan maafku” Si kakek melanjutkan penyesalannya, semua para pekerja yang masih muda itu terbengong-bengong mendengar curahan hati si kakek. Dan semuanya diam tidak bersuara.

”Satu lagi jauh sebelumnya anakku meninggal, aku tidak serius dalam bekerja sehingga tanggung jawab yang diberikan tidak pernah terpenuhi dan selalu saja ada alasan untuk menunda-nunda pekerjaan sehingga aku tidak pernah lama bekerja disatu tempat dan selalu di pecat”

”Aku menyesal atas kelalaianku dan aku baru sadar beberapa tahun yang lalu saat istriku meninggal, sejak saat itu aku berjanji kepada diri sendiri bahwa aku tidak akan menunda apapun dalam hidupku yang tersisa. Dan terbukti hidupku jauh lebih tenang setelah segala tanggung jawab yang dipercayakan telah aku selesaikan sesuai dengan waktunya”

Si kakek memang sedikit terlambat, namun dirinya telah memperbaiki kebiasaan buruknya. Dan pengalamannya pun dijadikan sebagai guru oleh rekan-rekannya yang masih muda. Sejak saat itu para pekerja tidak pernah buang-buang waktu lagi, untuk sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Bahkan di saat si kakek belum selesai melakukan pekerjaannya, yang lain pun ikut membantu sebagai ungkapan terima kasih.

Bila kita mempunyai kesempatan untuk bekerja hari ini KERJAKANLAH Karena esok belum tentu ada kesempatan yang sama

”Waktu Bekerja Bagi Orang Malas Adalah Besok Dan Hari Ini Adalah Hari Liburnya”

Waktu yang terus berputar dan tidak pernah berhenti sedetikpun, membuat kita banyak kehilangan karenanya, begitu kita tidak memanfaatkan dengan baik maka banyak peluang yang hilang. Maka dari itu, agar kita tidak kehilangan maka dalam melakukan apapun hendaknya diselesaikan sesegera mungkin atau tidak menunda-nunda suatu pekerjaan.

Pada saat kita menunda apa yang bisa dilakukan pada saat itu memang belum terasa efeknya, namun penyesalan sering datang sesudah itu. Misalnya anak sekolah yang menunda-nunda mengerjakan pekerjaan rumah sepulang sekolah dan lebih memilih bermain dan setelah itu kelelahan dan langsung tidur, esok hari dirinya harus menerima hukuman dari gurunya sebagai konsekwensi tidak mengerjakan pekerjaan rumah, para karyawan selalu menunda-nunda tugas yang diberikan akibatnya begitu waktu yang ditetapkan Sang pimpinan hampir sampai dirinya kewalahan dalam menyelesaikan sehingga tidak menutup kemungkinan banyak terjadi kesalahan, kalau sudah seperti itu sudah bisa dibayangkan akibatnya

Atau contoh lain yang lebih extreme, saat kita jatuh cinta kepada seseorang dan selalu menunda-nunda untuk mengungkapkannya kepada orang yang kita cintai. Akhirnya kita pun kehilangan saat kita mengetahui orang yang kita cintai telah bersama dengan orang lain. Atau saat kita mempunyai hutang kepada teman, begitu kita sudah ada kita tidak langsung membayarnya. Kita tidak tahu akan kehidupan ini, tiba-tiba kita meninggal, bukankah akan membawa hutang sampai ke alam kubur. Intinya menunda pekerjaan sama sekali tidak ada gunanya di Dunia dan Akhirat.

Setiap perkerjaan harus dipertanggungjawabkan, jika hari ini kita tidak menyelesaikan, tanggungjawab hari ini menjadi tanggungjawab besok ditambah tanggungjawab besok yang sesungguhnya dan seterusnya. Lama-lama akan menumpuk dan menjadi diluar kemampuan kita. Dan ketidakberdayaan itu adalah karena ulah kita sebagai pembuat masalah untuk diri sendiri.

Orang yang suka menunda pekerjaan tidak terbentuk begitu saja tetapi melewati proses dari kecil, kemudian menjadi kebiasaan, oleh karena itu bagi orang tua jangan memberi contoh atau membiarkan anak-anak yang suka menunda-nunda pekerjaan. Pekerjaan yang dimaksud disini secara global termasuk di dalamnya aktivitas-aktivitas kemanusiaan, janji kepada orang lain, beribadah kepada yang Kuasa dan lain sebagainya.

Dan sebagai pribadi yang sudah bisa berpikir kita juga harus berdisiplin untuk membiasakan diri tidak menunda-nunda sesuatu yang harus segera kita kerjakan, selain kita berkewajiban kepada orang lain dan Tuhan, kita juga berkewajiban untuk menyenangkan diri sendiri. Kita membutuhkan waktu untuk diri kita sendiri, entah itu sekedar santai ataupun tidur. Namun alangkah lebih baik kalau kita menyelesaikan dulu tanggungjawab kita kepada pihak lain kemudian baru untuk diri sendiri

Coba mana yang lebih menyenangkan ? Disela-sela kita sedang mengerjakan sesuatu tugas terus mengambil sebagian waktu untuk bersantai atau kita menyelesaikan tugas terlebih dahulu baru bersantai,

Jangan menciptakan beban yang sesungguhnya tidak perlu yang justru akan membuat menyesal di hari esok. Selesaikanlah tanggungjawab sesuai dengan waktunya, jangan ada kata ”NTAR” atau ”BESOK” tapi kerjakan sekarang juga. Menyelesaikan suatu perkerjaan memang harus dengan skala prioritas namun bukan berarti membiarkan pekerjaan lain menunggu untuk diselesaikan.

Indahnya BeKERJASAMA

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.." [Ali 'Imran:103]

"...Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." [Al Baqarah:249]


Kita tidak akan bisa hidup tanpa orang lain dengan kerjasama sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin.

Bekerjasama dengan orang lain bukanlah tanda kelemahan kita melainkan bukti bahwa kita sebagai manusia yang cerdik untuk melipat gandakan suatu hasil

Ada sebuah keluarga yang mempunyai tiga anak laki-laki seiring dengan berjalannya waktu sang bapak merasakan dirinya sudah tidak sekuat dulu lagi badanpun mulai terasa sakit-sakitan karena dimakan usia sementara ke tiga anaknyapun sudah beranjak dewasa satu rentang waktu yang terlewati sudah cukup panjang namun tidak terasa karena waktu tidak pernah berhenti sedikitpun.

Semakin hari hati sang Bapak semakin risau melihat ketiga anaknya tidak pernah hidup rukun. Sepanjang hari selalu dihabiskan dengan bertengkar dan berantem.Sang bapak terus memeras otak agar kelak kalau dirinya sudah tidak ada, anak anaknya dapat hidup berdampingan dengan rukun dan saling membantu. Setelah sekian lama, akhirnya Sang bapak pun menemukan caranya maka di kumpulkanlah ketiga anaknya.

” Anak anaku bapak merasa sudah tua dan usaha yang bapak rintis harus ada penerusnya maka bapak akan memilih diantara kalian siapa yang paling berhak mewarisi usaha keluarga kita ”, sang bapak menyampaikan dengan suara yang tenang sedangkan anak anaknya sudah mulai gaduh

” Aku yang paling berhak karena diantara kami akulah yang paling tua ”, kata anak pertama. ” Tidak, Akulah yang paling berhak karena selama ini akulah yang paling banyak membantu bapak ”, timpal anak kedua. ” He dengar ya, akulah yang paling pantas karena diantara kalian semua karena akulah yang paling pintar ”, anak ketiga pun tidak mau kalah.

” Alasan kalian semuanya masuk akal, begini saja bapak akan mengetes kalian dan yang menang dialah yang berhak, bagaimana kalian setuju ? ” , tanya sang bapak . ” Setuju ”, jawab ketiga anaknya serempak dan mereka pun saling menyombongkan diri dan penuh percaya diri untuk memenangkan ujian yang akan di berikan oleh bapaknya meskipun mereka belum tahu ujian apa yang bakalan mereka hadapi.

Sang bapak pun mengeluarkan tiga batang sumpit bambu yang kemudian di serahakan kepada anak anaknya ” Apabila ada diantara kalian yang bisa mematahkan ketiga sumpit ini sekaligus maka dialah pemenangnya”, sang bapak menjelaskan aturan mainnya dengan penuh wibawa

Anak yang pertama pun diberi kesempatan terlebih dahulu dilanjutkan anak yang kedua dan yang terakhir adalah si bungsu mereka berusaha keras untuk mematahkan sumpit tersebut dengan sekuat tenaga tapi akhirnya mereka tidak ada yang berhasil kesombongan yang awalnya berapi api sekejap sirna dan mereka tertunduk malu sang bapak tenang dan tersenyum dan sang bapak pun mengambil kembali ketiga sumpit itu lalu di bagikan satu satu kepada mereka, ” Coba sekarang kalian patahkan perintah sang bapak ! ”

Dan ketiga anaknya sama sekali tidak mengalami kesulitan untuk mematahkan ketiga sumpit yang telah dibagi tiga itu, ” Kalian paham kan sekarang ketiga sumpit bisa di patahkan kalau kalian bekerja sama, bapak harap kedepannya masalah apapun yang kalian hadapi, Hadapilah bersama sama, saling membantu satu sama lainnya, seberat apapun suatu pekerjaan kalau di kerjakan bersama pasti akan berhasil sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin jika kalian selalu bergandengan tangan

Sejak saat itu mereka pun tidak pernah bertengkar dan berantem lagi mereka selalu bersama sama hingga sang bapak wafat usaha mereka terus berkembang pesat berkat kerja sama mereka mereka telah mengerti nilai nilai yang di ajarkan oleh sang bapak

Kaum yang tertindas adalah kaum yang tercerai berai sedangkan kaum yang kuat adalah kaum yang selalu mengutamakan kebersamaan

Dalam hidup kita tidak bisa hidup sendiri kita selalu membutuhkan orang lain untuk itu jangan pernah menganggap semua hal di dunia ini dapat diselesaikan sendiri manusia terlalu kecil laksana sebutir debu mana mungkin bisa melakukan semua hal

Kerja sama memegang peranan yang sangat penting dalam hidup manusia, di dalam sebuah keluarga ada bapak yang mencari nafkah dan ibu yang mengurus rumah tangga dan akan menjadi berat bila kedua hal tersebut di kerjakan sendiri oleh ibu atau bapak

Demikian juga dalam dunia kerja yang membutuhkan teamwork, keberhasilan suatu proyek tentu bukan berkat satu orang melainkan berhasil karena ada kerja sama antara sesama penghuni perusahaan, sepintar apapun seorang pemimpin tanpa adanya dukungan dari bawahan maka akan sia sia lebih baik berpikir dengan banyak kepala dari pada di pikir dengan satu kepala manusia hanya memiliki dua kaki dan dua tangan karena kita membutuhkan seribu tangan yang di maksud seribu tangan adalah bahwa suatu perkerjaan bila dikerjakan bersama sama maka akan cepat selesai dan berhasil atau juga bisa di ibaratkan dengan sapu lidi jika hanya satu batang ia tidak akan ada gunanya jika di gabungkan dalam segenggam maka ia dapat membersihkan sampah yang berserakan

Ribuan tahun yang lalu nenek moyang kita sudah mengenal apa yang di namakan dengan gotong royong dan di saat kehidupan yang serba teknologi ini pun kita masih tetap membutuhkan semangat gotong royong sekali lagi segala sesuatu akan terasa mudah jika di lewati bersama
Dan mengenai kerja sama sama sekali tidak ada sisi negatif nya karena pada prinsip nya kerja sama adalah membuat sesuatu menjadi ringan dalam bidang apapun

Orang yang tidak mau bekerja sama dengan orang lain adalah manusia kerdil dan selamanya tidak akan berhasil sahabatku jangan pernah takut bahwa dengan bekerja sama dengan orang lain keuntungan atau hasil yang kita peroleh akan berkurang karena sesungguhnya prinsip kerja sama bukan membagi hasil melainkan membagi beban sebaliknya dengan bekerja sama akan menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda dengan sendiri kita akan memperoleh satu bahkan nol tetapi dengan bekerja sama akan menghasilkan puluhan bahkan ratusan

Suami istri yang saling bahu membahu akan menciptakan rumah tanggayang harmonis, Guru dan murid yang saling bekerjasama akan menciptakan sekolah yang berprestasi Pemimpin perusahaan dengan karyawan yang seiring sejalan akan melahirkan perusahaan yang bonafid, Pimpinan negara dan rakyat yang saling mendukung akan membawa kemakmuran kesejahteraan dan keadilan bagi bangsanya

MENCIUM BAU SORGA ( Indahnya Husnul Khotimah II )

Indikator kesuksesan kita di Kehidupan Akhirat kelak dapat dilihat ketika dalam detik-detik terakhir hembusan nafas kita sampai keluarnya Ruh dalam diri kita. Akankah kita sukses melaluinya ? adakah amal andalan yang sudah kita persiapkan untuk melaluinya ? Pernahkah kita terfikir untuk membuat PLANNING SUKSES AKHIR HAYAT ? ataukah kita tidak pernah terfikir sama sekali ?

Ketika Hembusan Akhir Nafas kita Indah maka akan indahlah Kehidupan Akhirat kita kelak, sebaliknya ketika Hembusan Akhir Nafas kita biasa saja atau bahkan tidak enak dipandang mata, maka Sukses Hidup Kita di Akhirat akan masih mungkin terselamatkan dengan 3 hal : Anak Yang Sholeh yang senantiasa mendo’akan kita, Sedekah Yang tersistem Yang mampu menyelamatkan banyak orang dan Ilmu Yang Membekas dan bermanfaat untuk kebaikan dan kesejahteraan orang banyak.

Kadang amalan-amalan kecil tapi dilakukan dengan berkesinambungan dan penuh ketulusan mampu mengantar kita menuju SUKSES AKHIR HAYAT , namun jika kita mampu membuat Karya Prestatif yang besar untuk Suksesnya Akhir Hayat kita itupun kita harus lakukan. Kisah berikut ini semoga dapat memotivasi kita untuk serius membuat PLANNING SUKSES AKHIR HAYAT.

Seorang Dokter bercerita kepadaku, " Pihak rumah sakit menghubungiku dan memberitahukan bahwa ada seorang pasien dalam keadaaan kritis sedang dirawat. Ketika aku sampai, ternyata pasien tersebut adalah seorang pemuda yang sudah meninggal - semoga Allah merahmatinya -. Lantas bagaimana detail kisah wafatnya. Setiap hari puluhan bahkan ribuan orang meninggal. Namun bagaimana keadaan mereka ketika wafat? Dan bagaimana pula dengan akhir hidupnya?

Pemuda ini terkena peluru nyasar, dengan segera kedua orang tuanya -semoga Allah membalas segala kebaikan mereka- melarikannya ke rumah sakit militer di Riyadh. Di tengah perjalanan, pemuda itu menoleh kepada ibu bapaknya dan sempat berbicara. Tetapi apa yang ia katakan? Apakah ia menjerit dan mengerang sakit? Atau menyuruh agar segera sampai ke rumah sakit? Ataukah ia marah dan jengkel ? Atau apa?

Orang tuanya mengisahkan bahwa anaknya tersebut mengatakan kepada mereka, ‘Jangan khawatir! Saya akan meninggal ... tenanglah ... sesungguhnya aku mencium wangi surga.!' Tidak hanya sampai di sini saja, bahkan ia mengulang-ulang kalimat tersebut di hadapan para dokter yang sedang merawat. Meskipun mereka berusaha berulang-ulang untuk menyelamatkannya, ia berkata kepada mereka, ‘Wahai saudara-saudara, aku akan mati, maka janganlah kalian menyusahkan diri sendiri... karena sekarang aku mencium wangi surga.'

Kemudian ia meminta kedua orang tuanya agar mendekat lalu mencium keduanya dan meminta maaf atas segala kesalahannya. Kemudian ia mengucapkan salam kepada saudara-saudaranya dan mengucapkan dua kalimat syahadat, ‘Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah' Ruhnya melayang kepada Sang Pencipta subhanahu wa ta'ala.

Allahu Akbar ... apa yang harus aku katakan dan apa yang harus aku komentari...Semua kalimat tidak mampu terucap ... dan pena telah kering di tangan... Aku tidak kuasa kecuali hanya mengulang dan mengingat Firman Allah subhanahu wa ta'ala, " Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan akhirat." (Ibrahim : 27)

Ia melanjutkan kisahnya :

"Mereka membawa jenazah pemuda tersebut untuk dimandikan. Maka ia dimandikan oleh saudara Dhiya' di tempat pemandian mayat yang ada di rumah sakit tersebut. Petugas itu melihat beberapa keanehan yang terakhir. Sebagaimana yang telah ia ceritakan sesudah shalat Magrib pada hari yang sama.

1. Ia melihat dahinya berkeringat. Dalam sebuah hadits shahih Rasulullaah Shallallaahu ‘alahi wasallam bersabda, "Sesungguhnya seorang mukmin meninggal dengan dahi berkeringat". Ini merupakan tanda-tanda khusnul khatimah.

2. Ia katakan tangan jenazahnya lunak demikian juga pada persendiannya seakan-akan dia belum mati. Masih mempunyai panas badan yang belum pernah ia jumpai sebelumnya semenjak ia bertugas memandikan mayat. Pada tubuh orang yang sudah meninggal itu (biasanya-red) dingin, kering dan kaku.

3. Telapak tangan kanannya seperti seorang yang membaca tasyahud yang mengacungkan jari telunjuknya mengisyaratkan ketauhidan dan persaksiannya, sementara jari-jari yang lain ia genggam.


Subhanalllah ... Sungguh indah kematian seperti itu. Kita memohon semoga Allah subhanahu wa ta'ala menganugrahkan kita khusnul khatimah.

Sahabat-Sahabat tercinta ... kisah belum selesai...

Saudara Dhiya' bertanya kepada salah seorang pamannya, apa yang ia lakukan semasa hidupnya? Tahukah kita apa jawabnya?

Apakah kita mengira ia menghabiskan malamnya dengan berjalan-jalan di jalan raya atau discotik? Atau duduk di depan layer televisi untuk menyaksikan hal-hal yang terlarang? Atau ia tidur pulas hingga terluput mengerjakan shalat? Atau sedang meneguk khamr, narkoba dan merokok? Menurut kita kira-kira apa yang telah ia kerjakan? Mengapa ia dapatkan husnul khatimah (insyaAllah -red) yang saya yakin bahwa kita semuapun mengidam-ngidamkannya; meninggal dengan mencium wangi surga.

Ayahnya berkata, "Ia selalu bangun dan melaksanakan shalat malam sesanggupnya. Ia juga membangunkan keluarga dan seisi rumah agar dapat melaksanakan shalat Shubuh berjama'ah. Ia gemar menghafal al-Qur'an dan termasuk salah seorang siswa yang berprestasi di SMU."


"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Rabb kami ialah Allah' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): ‘Janganlah kamu takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.' Kamilah pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari (Rabb) Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Fhushilat:30- 32)

TAHAN UJI = BUKTI CINTA

Sebenarnya setiap kejadian yang menyenangkan ataupun yang menyedihkan yang terjadi pada diri kita dan apa yang terjadi di depan mata kita hakekatnya adalah UJIAN, untuk mengetahuan bagaimana sikap fisik dan hati kita.

Anak yang rewel dan sedikit nakal adalah ujian, istri yang cerewet dan suka menuntut juga ujian, suami yang galak dan pelit itupun ujian, orang tua yang tidak perhatian ujian juga, pendapatan yang pas-pasan, utang yang semakin menggunung yang tidak terbayangkan kapan bisa membayar, berbagai penyakit yang terus menyerang,wajah yang kurang tampan, bentuk tubuh yang kurang seksi atau sedikit cacat, pendidikan yang kurang cukup, semuanya itu adalah ujian.

Bahkan juga kekayaan melimpah, istri cantik dan seksi, rumah megah, mobil mewah, aset yang semakin mengembang adalah ujian, bukan itu saja bahkan WAKTU dan KESEMPATAN yang masih ada saat adalah ujian juga. Ketika waktu sholat tiba adalah ujian, ketika Jam Kerja harus dilalui juga ujian, bahkan waktu libur atau istirahat pun ujian.

Nah uniknya Allah tidak menilai hasil ujian kita saat itu , tetapi PROSES menghadapi ujian itulah yang menjadi poin-poin untuk menentukan hasil akhir ujian. Lalu apa indikator kelulusan ujian-ujian tersebut ? yaitu terucapnya kalimat Tauhid LAA ILAAHA ILLALLAH di hembusan nafas terakhir kita. Lho kok mudah ! kan kita bisa latih zikir itu setiap habis sholat atau waktu2 tertentu, ya gak segampang itu ! sebab kalimat tersebut menuntut pembuktian bukan sekedar ucapan, Apakah ketika ujian itu datang kita benar-benar menjadikan Allah SWT sandaran satu-satunya atau masih ada yang lain ?

Jadi LELAHnya kita dalam BERPROSES dalam ujian itulah yang mengugurkan dosa-dosa kita dan mensucikan jiwa kita.

“ tidaklah ada sesuatu yang menimpa seorang muslim ( baik sesuatu itu berupa ) kelelahan, penyakit, kegundahan, kesedihan, atau sesuatu yang menyakitkannya sampai duri yang menimpanya kecuali Allah menggugurkan sebagian dosa-dosanya karena mushibah tersebut”. HR. Bukhari dan Muslim

“ Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu �alaihi wasallam bersabda : tidaklah seorang muslim tertimpa sesuatu yang menyakitkannya kecuali Allah menggugurkan dosa-dosanya, sebagaimana gugurnya ( berjatuhannya ) daun-daun pepohonan “. HR. Bukhari dan Muslim.

Sebut saja namanya Pak Sobur , Adalah seorang yang rajin sholat malam dan bermunajat, berkhalwat dengan Al-Kholiq. Setiap malam dari kedua matanya yang memerah karena menangis, mengalir air yang membasahi janggutnya, beliau berbisik-bisik lirih memohon beberapa permintaan dan pengharapan.

Dari waktu ke waktu, tahun ke tahun, hingga putih rambutnya tak kunjung jua permintaan beliau dikabulkan oleh Allah. Permintaannya (diantaranya) adalah agar segera diangkat kemiskinan yang menjadi selimut kehidupannya selama ini, keluarganya sering sakit-sakitan, setiap hari ia keluar untuk berusaha memperoleh rizki Allah tapi tidak tampaklah dilapangkan rizqi itu untuknya.

Padahal dahulu, ketika masih menjadi pegawai Bea Cukai. UANG ,KEMEWAHAN, DAN KESENANGAN melimpah dalam hidupnya. Hingga suatu saat ia mendengarkan ceramah yang menjelaskan bahwa penyelewengan yang sering ia lakukan selama ini adalah Haram dan tidak membawa keberkahan, kelak penyelewengan ini akan berhadapan dengan hukum Allah yang tidak bisa dibantah lagi di akhirat. Bergetar hatinya, masuk hidayah Allah atasnya.

Sejak itu tidak pernah lagi ia melakukan perbuatan tersebut, semakin rajin ia melakukan sholatul Lail mengadukan nasibnya hanya kepada Allah, agar diberikan harta yang halal dan rizqi yang lapang dalam menghidupi hidup ini.

Namun berangsur-angsur PENGHASILANNYA SEMAKIN MENURUN, BELIAU SEKELUARGA SERING SAKIT DAN MENJADIKAN BADANNYA YANG SEHAT MENJADI KURUS, ANAK SATU-SATUNYA MENINGGAL SETELAH MENJALANI PERAWATAN SELAMA BEBERAPA MINGGU DIRUMAH SAKIT.

Sampai saat itu ia masih bersabar, tak pernah terucap dari mulutnya kata-kata keluhan dan makian atas apa yang menimpa hidupnya. Malahan menjadikannya semakin sering dan khusyu ia mendekatkan diri kepada Allah. Dan malang yang tidak kunjung padam terhadapnya, korupsi yang dahulu ia lakukan bertahun silam terungkap, maka ia dan beberapa orang rekannya terkena pemecatan dengan tidak hormat. Subhanallah, semakin berat rasanya hidup ini baginya. Tambah satu kalimat panjang di malam harinya ia mengadu kehadapan Rabbnya,menangis dan perih rasa batinnya.

Setiap dalam sedihnya ia berdoa, selalu ada bisikan lirih di hatinya, "Apa yang engkau harapkan itu dekat sekali, bila engkau bertaqwa!". Setiap mendengar bisikan itu, timbul semangatnya. Kini setelah ia dipecat, ia berdagang. Baginya dagang yang tidak pernah untung, hutang yang semakin bertumpuk, musibah yang seakan tidak berujung .. ahhhhh.

Setelah puluhan tahun kedepan sejak ia dekat dengan Allah setiap malamnya,tidak juga merobah hidupnya. Sejak puluhan tahun ia mendengar bisikan diatas, tidak juga tampak yang dijanjikanNya. Mulailah timbul pemikiran yang tidak baik dari syaithon. Hingga beliau berkesimpulan, tampaknya Allah tidak ridho terhadap doanya selama ini.Maka pada malam harinya, ia berdoa kepada Allah : "WAHAI ALLAH YANG MENCIPTAKAN MALAM DAN SIANG, YANG DENGAN MUDAH MENCIPTAKAN DIRIKU DENGAN SEMPURNA INI. KARENA ENGKAU TIDAK MENGABULKAN PERMINTAANKU HINGGA SAAT INI, MULAI BESOK AKU TIDAK AKAN MEMINTA DAN SHOLAT LAGI KEPADAMU, AKU AKAN LEBIH RAJIN BERUSAHA AGAR TIDAKLAH HARUS BERALASAN BAHWA SEMUA TERGANTUNG DARIMU. MAAFKAN AKU SELAMA INI,AMPUNI AKU SELAMA INI MENGANGGAP BAHWA DIRIKU SUDAH DEKAT DENGANMU !"

Beliau tutup doa dengan perasaan berat yang semakin dalam dari awal ia berniat seperti itu ('mengkhatamkan' ibadah sholat lailnya). Beliau berbaring dengan pemikiran menerawang hingga ia tak mengetahui kapan ia tertidur. Dalam tidurnya, ia bermimpi, mimpi yang membuatnya semakin merasa bersalah. Seakan ia melihat suatu Padang luas bermandikan cahaya yang menakjubkan, dan puluhan ribu, atau mungkin jutaan makhluq cahaya duduk diatas betisnya sendiri dengan kepala tertunduk takut. Ketika beliau mencoba mengangkat wajahnya untuk melihat kepada siapa mereka bersimpuh, kepalanya dan matanya tidak mampu memandang dengan menengadah.

Beliau hanya dapat melihat para makhluq yang duduk dihadapan Sesuatu Yang Dahsyat. Terdengar olehnya suara pertanyaan, "BAGAIMANA HAMBAKU SI SOBUR, HAI MALAIKATKU ?" nama yang tidak dikenalnya. Seorang berdiri dengan tubuh gemetar karena takut, dan bersuara dengan lirih, "Subhanaka yaa Maalikul Quddus, Engkau lebih tahu keadaan hambaMu itu. Dia mengatakan demikian : "Wahai Allah yang menciptakan malam dan siang, yang dengan mudah menciptakan diriku yang sempurna ini. Karena Engkau tidak mengabulkan permintaanku hingga saat ini, mulai besok aku tidak akan meminta dan sholat lagi kepadaMu, aku akan lebih rajin berusaha agar tidaklah terus beralasan bahwa semua tergantung dariMu. Maafkan aku selama ini, ampuni aku selama ini menganggap bahwa diriku sudah dekat denganMu !"

Ampuni dia yaa Al 'Aziiz, yaa Al Ghofuurur Rohiim!"

Tersentak beliau, itu adalah... kata-kataku semalam ...celaka, pikirnya.

Kemudian terdengar suara lagi : "Sayang sekali, padahal Aku sangat menyukainya, sangat mencintainya, dan Aku paling suka melihat wajahnya yang terpendam menangis, bersimpuh dengan menengadahkan tangannya yang gemetar kepadaKu, dengan bisikan-bisikan permohonannya kepadaKu, dengan pemintaan-permintaannya kepadaKu, sehingga tak ingin cepat-cepat Kukabulkan apa yang hendak Aku berikan kepadanya agar lebih lama dan sering Aku memandang wajahnya, Aku percepat cintaKu padanya dengan Aku bersihkan ia dari daging-daging haram badannya dengan sakit yang ringan. Aku sangat menyukai keikhlasan hatinya disaat Aku ambil putranya, disaat Kuberi ia cobaan tak pernah Ku dengar keluhan kesal dan menyesal di mulutnya. Aku rindu kepadanya... rindukah ia kepadaKu, hai malaikat-malaikatKu ?"

Suasana hening, tak ada jawaban. Menyesallah beliau atas pernyataannya semalam, ingin ia berteriak untuk menjawab dan minta ampun tapi suara tak terdengar, bising dalam hatinya karenanya. "Ini aku Yaa Robbi, ini aku. Ampuni aku yaa Robbi, maafkan kata-kataku !" semakin takut rasanya ketika tidak tampak mereka mendengar, mengalirlah air matanya terasa hangat di pipinya. Astaghfirullah !! Terbangun ia, mimpii...

Segeralah ia berwudhu, dan kembali bersujud dengan bertambah khusyu', kembali ia sholat dengan bertambah panjang dari biasanya, kembali ia bermunajat dan berbisik-bisik dengan Al-Kholiq dan berjanji tak akan lagi ia ulangi sikapnya malam tadi selama-lamanya. "...Ya Allah, Yaa Robbi jangan engkau ungkit-ungkit kebodohanku yang lalu, ini aku hambaMu yang tidak pintar berkata manis, datang dengan berlumuran dosa dan segunung masalah dan harapan, apapun dariMu asal Engkau tidak membenciku aku rela...Ya Allah, aku rindu padaMu..."

“Orang yang paling banyak mendapatkan ujian/cobaan (di jalan Allah Ta’ala) adalah para Nabi, kemudian orang-orang yang (kedudukannya) setelah mereka (dalam keimanan) dan orang-orang yang (kedudukannya) setelah mereka (dalam keimanan),

(setiap) orang akan diuji sesuai dengan (kuat/lemahnya) agama (iman)nya, kalau agamanya kuat maka ujiannya pun akan (makin) besar, kalau agamanya lemah maka dia akan diuji sesuai dengan (kelemahan) agamanya, dan akan terus-menerus ujian itu (Allah Ta’ala) timpakan kepada seorang hamba sampai (akhirnya) hamba tersebut berjalan di muka bumi dalam keadaan tidak punya dosa (sedikitpun)”

[HR. At Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4023, Ibnu Hibban 7/160, Al Hakim 1/99]

INDAHNYA HUSNUL KHOTIMAH ( Sukses di Detik Akhir Kehidupan )

Setiap kita pasti ingin mencapai Kesuksesan dalam bidang atau pekerjaan apapun dengan berbagai program, konsep dan ide yang cemerlang, namun sudahkah kita membuat program sehingga detik-detik akhir hayat kita begitu indah mempesona dan mengagumkan setiap mata yang memandang serta membuat tersenyum gembira semua yang ada di Langit ? sulitkah ? tidak ! sangat-sangat sederhana, Cuma kadang kita gengsi untuk melakukannya karena tergiur dengan Fatamorgana gaya hidup orang modern. Mari coba cermati kisah berikut ini :

Disebuah rumah sederhana yang asri tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan.

Sang suami merupakan seorang pensiunan sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga.Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal dirumah mereka menolak ketika putra-putri mereka menawarkan untuk ikut pindah bersama mereka.

Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu menghabiskan waktu mereka yang tersisa dirumah yang telah menjadi saksi berjuta peristiwa dalam keluarga itu.

Suatu senja ba’da Isya disebuah mesjid tak jauh dari rumah mereka, sang istri tidak menemukan sandal yang tadi dikenakannya kemesjid tadi.

Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri
“Kenapa Bu?”

Istrinya menoleh sambil menjawab “Sandal Ibu tidak ketemu Pa”.

“Ya udah pakai ini saja” kata suaminya sambil menyodorkan sandal yang dipakainya. walau agak ragu sang istri tetap memakai sandal itu dengan berat hati.

Menuruti perkataan suaminya adalah kebiasaannya.Jarang sekali ia membantah apa yang dikatakan oleh sang suami.

Mengerti kegundahan istrinya, sang suami mengeratkan genggaman pada tangan istrinya.

“Bagaimanapun usahaku untuk berterimakasih pada kaki istriku yang telah menopang hidupku selama puluhan tahun itu, takkan pernah setimpal terhadap apa yang telah dilakukannya.

Kaki yang selalu berlari kecil membukakan pintu untuk-ku saat aku pulang,
kaki yang telah mengantar anak-anakku ke sekolah tanpa kenal lelah, serta kaki yang menyusuri berbagai tempat mencari berbagai kebutuhanku dan anak-anakku”.

Sang istri memandang suaminya sambil tersenyum dengan tulus dan merekapun mengarahkan langkah menuju rumah tempat bahagia bersama….

Karena usia yang telah lanjut dan penyakit diabetes yang dideritanya, sang istri mulai mangalami gangguan penglihatan. Saat ia kesulitan merapikan kukunya, sang suami dengan lembut mengambil gunting kuku dari tangan istrinya.

Jari-jari yang mulai keriput itu dalam genggamannya mulai dirapikan dan
setelah selesai sang suami mencium jari-jari itu dengan lembut dan bergumam
“Terimakasih ya, Bu ”.

“Tidak, Ibu yang terimakasih sama Bapa, telah membantu memotong kuku Ibu” tukas sang istri tersipu malu.

“Terimakasih untuk semua pekerjaan luar biasa yang belum tentu sanggup aku lakukan. Aku takjub betapa luar biasanya Ibu. Aku tau semua takkan terbalas sampai kapanpun” kata suaminya tulus.

Dua titik bening menggantung disudut mata sang istri “Bapa kok bicara begitu?
Ibu senang atas semuanya Pa, apa yang telah kita lalui bersama adalah luar biasa.

Ibu selalu bersyukur atas semua yang dilimpahkan pada keluarga kita, baik ataupun buruk. Semuanya dapat kita hadapi bersama.”

Hari Jum’at yang cerah setelah beberapa hari hujan. Siang itu sang suami bersiap hendak menunaikan ibadah Shalat Jum’at,

Setelah berpamitan pada sang istri, ia menoleh sekali lagi pada sang istri menatap tepat pada matanya sebelum akhirnya melangkah pergi.

Tak ada tanda yang tak biasa di mata dan perasaan sang istri hingga saat beberapa orang mengetuk pintu membawa kabar yang tak pernah diduganya.

Ternyata siang itu sang suami tercinta telah menyelesaikan perjalanannya di dunia.
Ia telah pulang menghadap sang penciptanya ketika sedang menjalankan ibadah Shalat Jum’at, tepatnya saat duduk membaca Tahiyat terakhir.

Masih dalam posisi duduk sempurna dengan telunjuk kearah Kiblat, ia menghadap Yang Maha Kuasa.

“Subhanallah sungguh akhir perjalanan yang indah” gumam para jama’ah setelah menyadari kalau dia telah tiada.

Sang istri terbayang tatapan terakhir suaminya saat mau berangkat kemesjid.
Terselip tanya dalam hatinya, mungkinkah itu sebagai tanda perpisahan pengganti ucapan selamat tinggal.

Ataukah suaminya khawatir meninggalkannya sendiri didunia ini. Ada gundah menggelayut dihati sang istri. Walau masih ada anak-anak yang akan mengurusnya,

Tapi kehilangan suami yang telah didampinginya selama puluhan tahun cukup membuatnya terguncang. Namun ia tidak mengurangi sedikitpun keikhlasan dihatinya yang bisa menghambat perjalanan sang suami menghadap Sang Khalik.

Dalam do’a dia selalu memohon kekuatan agar dapat bertahan dan juga memohon agar suaminya ditempatkan pada tempat yang layak.

Tak lama setelah kepergian suaminya, sang istri bermimpi bertemu dengan suaminya.
Dengan wajah yang cerah sang suami menghampiri istrinya dan menyisir rambut sang istri dengan lembut. “Apa yang Bapak lakukan?’ tanya istrinya senang bercampur bingung.

“Ibu harus kelihatan cantik, kita akan melakukan perjalanan panjang. Bapak tidak bisa tanpa Ibu, bahkan setelah kehidupan didunia berakhir,Bapak selalu butuh Ibu. Saat disuruh memilih pendamping Bapak bingung, kemudian bilang pendampingnya tertinggal,
Bapakpun mohon izin untuk menjemput Ibu.”

Istrinya menangis sebelum akhirnya berkata “Ibu ikhlas Bapak pergi, tapi Ibu juga tidak bisa bohong kalau Ibu takut sekali tinggal sendiri.. Kalau ada kesempatan mendampingi Bapa sekali lagi dan untuk selamanya tentu saja tidak akan Ibu sia-siakan."

Sang istri mengakhiri tangisannya dan menggantinya dengan senyuman.
Senyuman indah dalam tidur panjang selamanya…..

Sahabat, Kesetiaan kita dalam berkeluarga akan terpupuk seumur hidup ketika dalam keluarga kita terjadi keseimbangan, dan keseimbangan akan terwujud ketika kita saling memberi, saling memberikan cinta, saling memberikan kasih sayang, saling memberikan kebahagiaan, saling memberikan nasehat untuk tetap berdiri kokoh pada sunnatullah dan fitrahnya masing-masing.

Bukan saling menuntut cinta, saling menuntut kasih sayang, saling menuntut kebahagiaan sehingga yang terjadi adalah ketidakpuasan ketika tuntutan itu dibalas tidak sesuai dengan selera yang kemudian berakibat akan melangkahi sunnatullah dan fitrah kita masing-masing.

Ketika kita telah memberikan cinta, kasih sayang dan kebahagiaan tetapi pasangan kita tidak membalasnya, maka jangan pernah berputus asa untuk memberikan semuanya itu karena Allahlah yang akan membalas segala pemberian kita dan MENYEIMBANGKAN KITA DENGAN PASANGAN KITA, maka kebahagiaan dan keharmonisan terwujud sepanjang umur kita.

“Dan di antara kebahagiaan adalah wanita shalehah, jika engkau memandangnya maka engkau kagum kepadanya, dan jika engkau pergi darinya (tidak berada di sisinya) engkau akan merasa aman atas dirinya dan hartamu. Dan di antara kesengsaraan adalah wanita yang apabila engkau memandangnya engkau merasa enggan, lalu dia melontarkan kata-kata kotor kepadamu, dan jika engkau pergi darinya engkau tidak merasa aman atas dirinya dan hartamu.” (HR. Ibnu Hibban dan lainnya dalam As-Silsilah ash-Shahihah hadits 282).

“Dan isteri shalehah yang menolongmu atas persoalan dunia dan agamamu, adalah sebaik-sebaik (harta) yang disimpan manusia.” (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman, Shahihul jami’ 4285).

AROGANSI KESUKSESAN

“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Aad? (6) (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi (7) Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain (8) Dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah (9) Dan kaum Fir’aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak) (10) Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri (11) Lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu (12) Karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab (13).” (QS. Al-Fajr: 6-13).

Seorang CEO dari perusahaan Fortune 100 mengatakan, “Success can lead to arrogance. When we are arrogant, we quit listening. When we quit listening, we stop changing. In today’s rapidly moving world, if we quit changing, we will ultimately fail.” ( Sukses bisa membuat kita jadi arogan. Saat kita arogan, kita berhenti mendengarkan. Ketika kita berhenti mendengarkan, kita berhenti berubah. Dan di dunia yang terus berubah dengan begitu cepatnya seperti sekarang, kalau kita berhenti berubah, maka kita akan gagal ).

Itulah sisi negatif dari kesuksesan, yakni arogansi. Arogansi muncul saat seseorang merasa diri paling hebat, paling luar biasa, dan paling baik dibandingkan dengan yang lainnya bahkan Tuahanpun ditentang. Penyakit mental ini bisa menjangkiti apa dan siapa saja, mulai dari organisasi, produk, pemimpin, Keluarga, dan orang biasa.

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”; maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud (11) Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis: “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah” (12) Allah berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka ke luarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina” (13).” (QS. Al-A’raf: 11-13).

Orang sukses lalu bersombong ria sebenarnya patut disayangkan. Bayangkan saja, saat berjuang keras menggapai kesuksesan, mereka begitu terbuka untuk belajar. Mereka mau mendengarkan. Mereka mau berjerih payah, berani hidup susah, dan mengorbankan diri. Bahkan, mereka tampak sangat ‘merakyat’ hidupnya. Akan tetapi, itu dulu.

Sayang sekali, saat kesuksesan datang, mereka lupa diri. Mungkin dia akan berkata, “Saya sudah berhasil mencapai yang terbaik. Sekarang, Andalah yang harus mendengarkan saya. Saya tidak perlu lagi mendengarkan Anda.” Hal itu diperparah lagi ketika mereka dikelilingi oleh para ‘yes man’ yang tidak berani angkat bicara soal kekurangan orang ini. Hal ini membuat orang itu semakin ‘megalomania’ , pongah, angkuh, dan egois. Ia terbelenggu oleh kesuksesannya sendiri. Ia tidak pernah belajar lagi.

Ada Seorang Pebisnis, dia menceritakan susah payahnya membangun bisnisnya. Cerita yang mengharukan sekaligus heroik ketika dia harus tidur di kolong jembatan saat tiba di Jakarta ketika remaja. Dengan susah payah dia merangkak dari bawah untuk bertahan hidup. Menikah tanpa uang sepeser pun. Hidup di rumah kontrakan kecil. Akan tetapi, dia tidak patah arang. Dia mengamati cara kerja orang sukses, mencontoh, dan memodifikasi sendiri produknya. Sekarang, dia pun berjaya. Tiga pabrik besar ada di genggamannya.

Namun, sayang sekali. Perusahan itu sedang diterpa badai masalah internal. Pemicunya tak lain adalah sikap pemimpin yang arogan. Dia otoriter dan antikritik. “Kalau saya bisa, kalian juga harus bisa,” katanya pongah. Dia pun menolak ide-ide baru. Dia mengelola perusahaan dengan serampangan. Turn over karyawan pun tinggi. Sisanya hanya kelompok para ‘penjilat’ yang tidak berani melawan. Dia menginginkan anak buahnya di-training. Padahal, dia sendiri yang perlu up date diri dengan training.
Arogansi bisa menghampiri siapa saja. Termasuk seorang pendidik, guru, dosen, Ayah, Ibu yang tiap hari memberi sesuatu bagi orang lain.

Dari situ, kita belajar banyak untuk hati-hati. Kesuksesan jangan membuat kita arogan dan cenderung self centered serta tidak mau mendengarkan orang lain. Dunia begitu mengenal sosok Mao, Hitler, ataupun Stalin. Mereka berjuang dari basis bawah menuju pucuk kepemimpinan. Mereka pun berjuang untuk perubahan di masyarakatnya. Idealisme mereka sangat luar biasa. Orang pun dibuatnya kagum. Namun, mereka lupa daratan ketika sukses. Mereka memonopoli kebenaran tunggal alias antikritik dan antipembaruan. Mereka memimpin dengan tangan besi. Korban pun bergelimpangan dari tangannya. Begitu juga dalam sejarah bisnis. IBM yang begitu besar dan terkenal pernah mengalami kemerosotan saat arogansi membekap sikap dan pikiran para pemimpin mereka. Dia terjebak retorika ( Banyak Cerita Sejarah Lamanya )

Namun, itulah yang terjadi apabila orang berhenti belajar dan merasa diri sudah selesai. Tanpa dia sadari, lingkungannya terus belajar, berinovasi, dan berkembang. Sementara, dia mandek di posisinya. Akibatnya, kue kesuksesan yang dia peroleh lama-kelamaan menjadi basi. Tanpa sadar, kompetitor mereka bergerak jauh meninggalkan dirinya di belakang. Mereka terjebak dalam retorika, kalimat, jurus yang itu-itu saja alias usang. Arogansi telah menutup hati dan pikirannya untuk kreatif menemukan jurus dan tip-tip baru mempertahankan sekaligus mengembangkan kesuksesannya. Di sinilah, arogansi berujung pada malapetaka dan kehancuran.

Jadi, bagaimanakah agar kesuksesan kita tidak berubah menjadi arogansi?

Pertama- Aware (sadar) dengan sikap dan tingkah laku kita selalu.

Meskipun sudah sukses, kita perlu memberi waktu untuk menyadari sikap dan perilaku kita di mata orang lain. Selalulah sadar apakah nada dan ucapan serta tindak tanduk kita sekarang semakin membuat banyak orang lain terluka? Apakah kita masih tetap menghargai orang lain? Apalagi orang-orang yang telah turut membawa Anda ke level sukses sekarang, apakah Anda hargai? Jangan sampai, tatkala masih bersusah payah, kita begitu respek, tetapi setelah sukses justru mencampakkan mereka.

Seseorang dikatakan berhasil bukan sekedar ia sukses akan tetapi ketika orang lain mengatakan ia berhasil dan turut merasakan keberhasilan yang pernah diraihnya. Jadi keberhasilan dikatakan sempurna jika lingkungan sekitar mengatakan ia berhasil dengan cara yang benar dan mereka merasakan berkahnya. Namun sering kali kita lupa untuk intropeksi diri, yang membuat diri ini tumbuh dalam kekurangan rasa emosional dan spiritual.

Kedua- Waspadai umpan balik yang hanya menghibur kita tetapi tidak membuat kita belajar lagi.
Hati-hati dengan orang di sekeliling kita yang hanya mengatakan hal bagus, tetapi tidak berani memberikan masukan yang baik. Kadang, masukan negatif juga kita perlukan demi perkembangan, sesukses apa pun kita. Pada dasarnya, setiap orang senang dipuji. Bahkan mereka rela mengeluarkan uang yang banyak hanya untuk dipuji. Namun pujian yang berlebihan justru dapat membuat seseorang semakin jatuh dalam kesombangannya dan ketidakmampuan dirinya melihat kenyataan dalam hidupnya

Ketiga- Awasi dan peka dengan perubahan yang terjadi.
Dalam buku Who Moved My Cheese disimpulkan bahwa kita harus selalu mencium keju kita, apakah sudah basi ataukah mulai diambil orang lain. Kita pun harus terus mencium dan peka bagaimana orang lain mengembangkan dirinya serta bisa jadi ancaman bagi kita. Jangan pula merasa diri paling hebat dan lupa belajar

Keempat- Sopan dan rendah hati untuk belajar dari orang lain.
Bentuk arogansi dan keangkuhan adalah symbol dari Iblis dan Fir’aun yang setelah mencapai puncak kesuksesan dan kekuasaan, dia kemudian mengangkat dirinya sederajat dengan Tuhan, dan apakah kesudahannya ? BINASA DI DUNIA, NERAKA DI AKHIRAT !

“Pergilah kamu kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas (17) Dan katakanlah (kepada Fir’aun): “Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)”(18) Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?”(19) Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mu’jizat yang besar (20) Tetapi Fir’aun mendustakan dan mendurhakai (21) Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa) (22) Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya (23) (Seraya) berkata: “Akulah tuhanmu yang paling tinggi” (24) Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia (25).” (QS. An-Nazi’at: 17-25).

“Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda (kebesaran) Kami, dan bukti yang nyata (45) Kepada Fir`aun dan pembesar-pembesar kaumnya, maka mereka ini takabur dan mereka adalah orang-orang yang sombong (46) Dan mereka berkata: “Apakah (patut) kita percaya kepada dua orang manusia seperti kita (juga), padahal kaum mereka (Bani Israil) adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada kita?”(47) Maka (tetaplah) mereka mendustakan keduanya, sebab itu mereka adalah termasuk orang-orang yang dibinasakan (48).” (QS. Al-Mukminun: 45-48).