kawanku berkata:
kau ingin melihat butanya cinta?
lihatlah kasus perceraian,
atau kasus putus cinta,
perhatikan alasannya...
alasan: kami tak sepaham,
padahal sejak dahulu memang tak sepaham,
karena cinta,
dicoba untuk saling memahami,
atau diabaikan sementara ketaksepahaman itu,
siapa tahu bisa sepaham...
alasan: usia kami jauh berbeda,
padahal, perbedaan usia ada sebelum mereka saling menyinta,
karena cinta, usia bukanlah halangan,
dan ternyata, hanya bertahan sementara
alasan: ia pencemburu,
padahal kau tahu, sejak pacaran ia 'tlah sering cemburu,
jika kau akrab dengan teman lawan jenismu.
namun kau malah senang jika ia cemburu,
engkau bilang: "itu tandanya cinta!"
kala cinta tengah membara, semua yang tak enak tak nampak di mata!
kala cinta mulai menguap, alamak! baru sadar dia!
itulah butanya cinta!
lalu kawanku mengurai sekian banyak alasan lainnya,
aku sabar mendengarkannya
usai semua ia sampaikan,
aku mulai berkomentar: kau salah menilai cinta,
sesungguhnya ia tak buta!
manusialah yang menjadi buta,
karena tak tepat menakar cinta
cinta mampu membuatmu buta,
namun mampu pula membuatmu terbuka mata,
sama halnya dengan benci,
ia mampu membuatmu buta atau terbuka mata...
kala cintamu tak terkendali,
kadang kau menjadi buta,
tak hirau kenyataan yang ada,
dan kadang tumbuh rasa benci,
sebagai efek sampingnya...
aku kasih kau contoh sederhana:
misalkan kau aku kasih sebuah hadiah,
dan kau suka betul akan hadiah itu,
kau mencintainya...
suatu kali kau temukan barang yang kau cintai itu dirusak oleh seseorang,
apa yang terjadi... kau pun marah besar, kau maki orang itu,
meski ia telah meminta maaf kepadamu,
kau tak menerimanya, kau bahkan membecinya...
kau dibutakan oleh cintamu,
dan kau ciptakan kebencian atas nama cintamu...
kawanku bertanya:
lalu, macam mana contoh cinta yang membuat mata terbuka?
aku balik bertanya kepadanya:
pernahkah kau merasa iba?
atau tergerak hati membantu sesama?
jika kau menjawab "ya", itulah contoh cinta yang membuat mata terbuka
andai tak ada cinta pada dirimu, kan takkan bisa merasakan iba,
tak akan ada niat yang tumbuh dalam dirimu 'tuk membantu sesama
kawanku kembali bertanya:
kau tadi bilang, cinta sama seperti benci,
bisa membuat buta atau terbuka mata.
maukah kau kasih aku contohnya?
oooh tentu kawan,
sekarang aku tanya kau lagi: pernahkah kau benci pada sesuatu?
apa yang kau rasakan kala kau membencinya?
jawabnya: "ya! aku benci pada si Ucok"
"apa yang kau benci darinya?" tanyaku
"semuanya!" katanya
itulah tanda kau telah dibuat buta oleh rasa bencimu,
semua yang ada pada dirinya tak satupun kau suka,
karena rasa bencimu,
kebaikan yang ada pada si Ucok pun tak nampak olehmu,
yang nampak olehmu hanyalah keburukannya saja
aku kembali bertanya:
"pernah kau melihat ketakadilan terjadi di depan matamu?"
jawabnya:
"ya! aku pernah melihat nenek tua dihardik berandalan di simpang jalan!"
"aku benci melihatnya!"
aku kembali bertanya:
"pernahkah kau menghardik orang?"
"aku benci menghardik!" teriaknya
nah, itulah contoh kebencian yang membuka matamu,
karena kau benci hardikan, kau tak mau menghardik orang...
kawanku tersenyum: "bisa juga kau ya?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar